KAMPUNGBERITA.ID – Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan sebanyak 241 ribu guru sekolah dasar 5 sampai dengan 6 tahun yang akan datang terutama di daerah 3T (terluar, terjauh, tertinggal). Hal ini diungkap saat menjadi pembicara dalam seminar nasional yang diadakan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya beberapa waktu lalu.
Menurut Paristiyanti, untuk memenuhi kebutuhan tersebut Unipa Surabaya sebagai LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang mempunyai Program Studi PGSD dan sudah terakreditasi ‘A’ bisa membantu pemerintah menyelesaikan kekurangan ini baik secara kualitas maupun menyelesaikan solusi secara kuantitas.
Terkait seminar nasional dengan tema “Profil Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0”, Paristiyanti memberikan apresiasi kepada Unipa Surabaya sudah bisa memberi inspirasi pada mahasiswa bahwa belajar tidak hanya di kelas namun dengan mengikuti seminar juga belajar yang baik karena mahasiswa S1 PGSD akan belajar melakukan komunikasi, kolaborasi serta creative thingking yang memang diperlukan di abad-21 ini.
Dia juga yakin melalui seminar problematika pembelajaran SD mahasiswa akan dapat mengidentifikasi masalah apa saja yang ada di proses pembelajaran, dengan demikian apabila sudah ada identifikasi akan dapat dicarikan solusi yang baik.
Ia pun berpesan apabila solusi tersebut sudah ada hasil dari penelitian mahasiswa maka bisa segera disampaikan rekomendasi kepada kementerian agar kementerian bisa melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan-kebijakan terkait Pendidikan Profesi Guru (PPG) khususnya PGSD.
Paris juga menyampaikan bahwa guru di era milenial harus memiliki inovasi-inovasi tidak hanya dengan jurnal tetapi juga Tri Dharma perguruan tinggi yakni penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat.
“Selain itu, guru harus update dan melakukan literasi baru yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia untuk lebih kompetitif lagi sebab di era revolusi industri 4.0 tidak cukup dengan literasi lama (membaca, menulis, dan matematika) sebagai modal dasar untuk berkiprah di masyarakat.
“Selain literasi, guru harus menguasai critical thingking, problem base learning, creative thingking dll,”terangnya.
Paris mengungkapkan, bahwa untuk PPG PGSD saat ini paling favorit oleh karena itu harus siap berkompetisi dengan 20 ribu orang dan hanya akan diambil 100 orang saja yang akan mengikuti seleksi bakat minat dan kepribadian.
Selain Dr. Paristiyanti, MP Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti, juga dihadirkan Dr. Suryani, MPd Ketua Umum Himpunan Dosen PGSD Indonesia, dan Drs. Djoko Adi Walujo, ST, MM, DBA Rektor Unipa Surabaya sebagai narasumber acara ini. KBID-HUM