KampungBerita.id
Kampung Raya Madrasah Surabaya Teranyar

Komisi D Minta Pemkot Surabaya Salurkan 3.000 Anak yang Belum Bersekolah

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PSI, Tjutjuk Supariono.@KBID-2023.

KAMPUNGBERITA.ID-Kabar masih adanya 3.000 calon peserta didik yang belum mendapatkan sekolah hingga pertengahan September menjadi perhatian serius Komisi D DPRD Kota Surabaya.

“Setiap kami rapat dengan teman-teman Dinas Pendidikan Kota Surabaya selalu kami tanyakan dan selalu kami singgung perkembangan 3.000 calon peserta didik yang belum mendapatkan sekolah,” kata anggota Komisi D, Tjutjuk Supariono, Rabu (20/9/2023).

Dia mengaku prihatin dengan kondisi ini. Lantaran dari sebelumnya 4.628 sejak awal Agustus, hingga pertengahan September masih ada 3.000.
Ini bukanlah angka yang main-main. Terutama bagi para calon peserta didik yang belum mendapatkan sekolah di Surabaya.

Namun demikian, politisi PSI ini tetap mengapresiasi kinerja Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang telah bekerja ekstra keras sehingga 1 628 calon peserta didik telah mendapatkan sekolah.

“Kami mohon kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya, agar diupayakan secepatnya para adik-adik kita calon peserta didik untuk mendapatkan sekolah semua,” tandas Tjutjuk.

Dia menyadari, jika kendala administrasi yang membuat para calon peserta didik berhalangan mendapatkan sekolah, itu bukanlah persoalan. Namun dia tetap berharap Pemkot Surabaya wajib menyalurkan para calon peserta didik yang belum sekolah untuk dapat tetap sekolah, mengingat Kota Surabaya adalah Kota Layak Anak.

“Saya rasa Pemkot Surabaya wajib untuk menyalurkan adik-adik yang belum sekolah untuk tetap sekolah, karena Surabaya sudah merupakan Kota Layak Anak,” ujar dia.

Tjutjuk juga meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya secepatnya memetakan demografi lulusan SD kemarin. Karena menurut dia, dengan mengantongi data anak yang lulus maka bisa mengetahui kecamatan mana yang belum terserap sekolah.

Selanjutnya, menurut Tjutjuk, dari data tersebut, maka DP3APPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) bersama dinas lain, serta dibantu juga oleh lurah dan camat agar dapat menyisir anak-anak yang belum sekolah.

“Atau bisa juga melalui para KSH (Kader Surabaya Hebat) beserta RT, dan RW untuk bisa melaporkan jika ada anak dari warganya yang tidak sekolah. Sehingga anak bisa sekolah terlebih dahulu, baru kemudian masalah administrasi menyusul belakangan,” tegas Tjutjuk.

Tjutjuk juga mengingatkan Pemkot Surabaya untuk memfasilitasi sekolah bagi anak-anak yang telah putus sekolah. Karena Kota Surabaya di tengah-tengahnya akan menjadi anggota CFCI (Child-Friendly City Initiatives) atau Kota Layak Anak Dunia yang digelar oleh UNICEF bagian dari PBB.

“Seharusnya wajib bagi pemkot memfasilitasi sekolah anak-anak yang putus sekolah. Apalagi, Kota Surabaya mau menjadi anggota CFCI dunia lho,” pungkas Tjutjuk. KBID-BE

Related posts

Ning Ita Dorong Semangat Warga Lansia untuk Tetap Produktif

RedaksiKBID

Potongan Kepala Korban Mutilasi di Blitar Ditemukan, Dua Pelaku Ditangkap

RedaksiKBID

Danrem 083/ Baladhika Jaya Genjot Motivasi Anak Yatim Piatu Ponpes Al-Mustaqim dan Ketindan

RedaksiKBID