KAMPUNGBERITA.ID – Konser musik di Mandalay Bay, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (1/10/2017) malam berujung mengerikan. Bagaimana tidak, di tengah hingar bingar musik yang dimainkan penyanyi country Jason Aldean, terdengar rentetan tembakan senjata otomatis ke arah pengunjung.
Akibatnya, 50 orang tewas saat menonton pertunjukan konser Route 91 Harvest Festival itu. Mereka berlarian, tertembak dan terinjak-injak. Selain 50 orang tewas, 200 orang dikabarkan terluka dalam kejadian ini.
Sejumlah rekaman video yang beredar di media sosial menggambarkan ribuan orang yang sebelumnya menikmati suguhan musik, tunggang langgang menyelamat diri.
Dalam rekaman video juga terdengar rentetan suara tembakan pertama di tengah ingar-bingar musik.
Saat serangan terjadi. penyanyi country Jason Aldean sedang berada di atas panggung untuk memeriahkan konser Route 91 Harvest Festival. Acara itu merupakan perhelatan musik tiga hari yang terganggu akibat serangan senjata otomatis.
Sesaat kemudian, suara musik terhenti. Semua terdiam sambil memasang telinga untuk memastikan suara apa yang baru saja terdengar.
Ketika itu, suara tembakan sedang tak terdengar. Seorang saksi mata menduga, pelaku sedang mengisi amunisi.
Sebab, tak berapa lama berselang, rentetan suara senapan mesin seperti yang kerap terdengar di film-film laga kembali terdengar.
“Turun, turun,” teriak para penonton saat menyadari ada suara tembakan.
Kala itu pula para penonton berhamburan dan berlarian. “Jangan dorong, jangan dorong,” terdengar suara seorang pria yang memegang kamera dan merekam kejadian itu.
Tim khusus SWAT Las Vegas yang tiba di lokasi langsung melakukan tindakan cepat. Mereka menembak mati pelaku penyerangan itu.
Para saksi mata mengungkapkan, tembakan-tembakan dilepaskan dari sebuah balkon di lantai ke-32 gedung kasino, dan diarahkan ke kerumunan orang yang sedang menyaksikan konser musik di bawahnya. Situasi pun kacau.
Saksi mata, Jon Bessette mengatakan kepada NBC News, seperti dilansir News.com.au, Senin (2/10/2017), dirinya tengah menonton festival musik tersebut ketika mendengar suara-suara tembakan. “Grup band lari dari atas panggung dan itu sebuah kekacauan,” tuturnya.
“Semua orang berlari, orang-orang terinjak-injak,” imbuhnya.
Menurut saksi mata lainnya, Nathan O’Neal, seorang reporter untuk stasiun berita lokal, KSNV News, pelaku penembakan yang bersenjatakan senapan otomatis, melepaskan ratusan tembakan dan terus mengganti magasin peluru. “Itu ratusan tembakan,” tuturnya.
Peristiwa ini diyakini menjadi salah satu kasus penembakan massal dengan jumlah korban terbesar yang terjadi dalam sejarah AS. Laporan pertama menyebutkan suara tembakan pertama kali terdengar pukul 22.08.
Sesaat kemudian, Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas melaporkan bahwa satu tersangka sudah dilumpuhkan. Polisi meyakini tak ada lagi pelaku serangan lain dalam peristiwa ini.
Polisi juga sedang memburu seorang wanita bernama Marilou Danley yang diketahui menjadi teman seperjalanan pelaku. Disebutkan, Danley adalah wanita Asia, bertinggi badan sekitar 150 cm, dengan berat badan 50 kilogram.
“Kami belum menemukannya saat ini, kami ingin untuk berbicara dengannya,” kata Sherif Las Vegas Joseph Lombardo.
Joseph Lombardo menyatakan, tersangka merupakan warga Las Vegas dan melakukan aksinya sendirian. Tersangka juga belum diketahui apakah berhubungan dengan kelompok militan atau tidak.
Dia pun mengatakan, ada dua petugas polisi Las Vegas dirawat di sebuah rumah sakit setempat karena mengalami luka-luka akibat penembakan tersebut.
Menurut Lombardo, salah satu polisi berada dalam kondisi kritis, sementara satu lainnya mengalami luka ringan.KBID-NAK