KAMPUNGBERITA.ID – Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap warga di sekitar area operasi, Lapindo Brantas Inc telah memberikan aneka bantuan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya ke warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.
Dana CSR 2018 yang diberikan kepada warga Desa Kedungbanteng dalam bentuk program perbaikan infrastruktur desa, perbaikan saluran air pertanian, pembuatan pondasi penahan jalan, gorong-gorong hingga peninggian dua areal makam Islam.
Lapindo juga memenuhi keinginan sejumlah pihak yang ingin memberdayakan masyarakat desa setempat dengan melakukan pelatihan pembuatan kue, tempat pelatihan perikanan darat hingga upaya perbaikan lingkungan dan penyuluhan kesehatan.
Selain itu, Lapindo juga membangun aliran gas untuk 850 sambungan rumah di desa setempat yang sudah tiga tahun berjalan. CSR Lapindo membebaskan biaya pemasangan instalasi pipa ke masing-masing rumah penduduk, termasuk kompor gasnya.
Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kedungbanteng Istafuddin (47) mengatakan, bantuan CSR Lapindo ini diberikan setiap tahun dan dirasakan manfaatnya oleh warga. Istafuddin sangat menyayangkan apabila ada pihak yang menyebut Lapindo tidak pernah memberikan bantuan CSR di Desa Kedungbanteng.
“Saya tidak tahu pasti berapa nilainya, tapi di tahun 2018 ini saja nilai CSR itu bila diuangkan hampir Rp1 miliar,” kata Istafuddin, Jumat (21/9).
Menurut Istafuddin, masih ada sejumlah warga yang mengira CSR adalah bantuan dalam bentuk uang tunai yang dibagikan ke setiap warga. Padahal CSR yang diberikan untuk perbaikan fasilitas umum dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Bantuan untuk fasum dan pemberdayaan ekonomi akan bisa dinikmati seluruh warga serta bermanfaat dalam jangka panjang.
Dana CSR itu sendiri juga diberikan atas permintaan atau usulan dari warga. Seperti keinginan warga untuk meninggikan dua makam Islam di Desa Kedungbanteng, akhirnya juga mulai direalisasi minggu depan ini. Dua areal makam Islam seluas lebih dari seribu meter persegi itu harus ditinggikan sekitar 30 centimeter karena saat hujan selalu terendam.
“Proyek peninggian makam ini sebenarnya sudah akan dilakukan hari ini, namun karena masih ada kegiatan penggalian saluran oleh Pemkab Sidoarjo, maka harus diundur minggu depan,” kata Istafuddin.
Kepala Desa Kedungbanteng Tohirin mengapresiasi kegiatan CSR Lapindo diantaranya upaya peninggian makam. Warga sudah lama menginginkan dua makam Islam ini ditinggikan karena selalu terendam air saat musim hujan.
“Bahkan makam tidak tampak lagi kalau terendam banjir,” cetus Tohirin.
Selain akan dilakukan peninggian dua makam, warga lewat bantuan CSR Lapindo saat ini juga sedang membuat tempat pelatihan perikanan darat. Konsep pembuatan tempat pelatihan perikanan darat ini muncul setelah melihat banjir yang sering menggenangi areal persawahan warga saat musim hujan. Maka sejumlah petani berkeinginan memanfaatkan areal sawahnya untuk dijadikan tambak pada musim hujan.
Salah satu petani yang sudah mengalihfungsikan sawahnya menjadi tambak adalah Nuril Huda (67). Sudah lima tahun terakhir ini Nuril berternak ikan darat, seperti patin, lele, gurame, dan ikan darat lainnya.
“Seperti kemarin saya nanam sekitar dua ribu bibit patin, bisa panen hampir 1,5 ton,” jelentre Nuril.
Selain kegiatan CSR di atas, Lapindo juga memberikan santunan 55 anak yatim di desa ini setiap tahunnya. Lapindo juga memberikan bantuan sembako kepada fakir miskin setiap bulannya. Lapindo juga baru saja memberikan genset untuk digunakan di masjid desa ini.
“Genset untuk masjid 10 ribu watt baru saja saya ambil kemarin,” kata Istafuddin.
Humas Lapindo Brantas Inc. Moh Ihwan mengatakan, bantuan CSR tersebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap warga. Tanggung jawab kepedulian pada warga itu dilakukan lewat bantuan CSR yang dilakukan setiap tahun.
Menurutnya, perwakilan Lapindo selama ini sering berkomunikasi dengan warga dan perangkat desa untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan berdampak pada masyarakat banyak. Hal itu perlu dilakukan agar bantuan CSR yang disalurkan bisa tepat sasaran bermanfaat bagi warga keseluruhan.
“Intinya Lapindo ingin hadir di tengah masyarakat terutama bagi warga di sekitar lokasi pengeboran,” kata Ihwan, Sabtu (22/9).
Di Desa Kedungbanteng ini ada tiga sumur gas milik Lapindo yaitu Tanggulangin 1, Tanggulangin 2 dan Tanggulangin 4. Namun hanya dua sumur yang berproduksi, karena sumur Tanggulangin 4 tidak keluar gasnya. Lapindo mulai beroperasi di desa ini sejak 2001 silam.
Selain di Desa Kedungbanteng, Lapindo juga memiliki dua sumur di Desa Kalidawir Kecamatan Tanggulangin. Terdiri dari sumur Tanggulangin 3 dan 5. KBID-TUR