KAMPUNGBERITA.ID – Kawasan lereng Gunung Lawu dinilai rawan terjadi bencana tanah longsor. Ancaman tanah longsor bisa terjadi sewaktu-waktu mengingat kontur tanah yang berada di pegunungan. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mendirikan Posko Darurat Bencana di lapangan Desa Poncol, Kabupaten Magetan.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra mengatakan, pihaknya bersama TNI dan Polri mendirikan posko di lapangan Desa Poncol yang merupakan titik tengah wilayah rawan bencana tanah longsor, angin kencang maupun banjir bandang.
Menurut Fery, di wilayah Kabupaten Magetan terdapat tiga kecamatan yang rawan bencana longsor. Yaitu Poncol, Plaosan dan Parang. Di Kecamatan Poncol, kata Fery wilayah rawan longsor berada di Desa Gonggang, Alastuwo, Plangkrongan, dan Genilangit. Di Kecamatan Plaosan meliputi Kelurahan Sarangan, Desa Ngancar, dan Puntukdoro. Sedangkan di Kecamatan Parang meliputi Desa Nglopang dan Sayutan.
Selain wilayah rawan longsor tersebut, Fery menyebutkan, sering terjadi hujan dan angin yang mengakibatkan longsor disertai pohon tumpang di tepi jalur Magetan-Karanganyar.
“Posko ini kita tempatkan di titik tengah dari wilayah yang rawan bencana itu. Sehingga bila sewaktu-waktu terjadi bencana, kita bisa bergerak cepat untuk melakukan penanganan,” ujar Fery seperti dikutip Antara.
Selain untuk mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi di wilayah tersebut, tambah Fery, keberadaan posko tersebut diharapkan bisa membuat masyarakat merasa lebih tenang dan nyaman.
“Kami melakukan pemantauan wilayah setiap seusai hujan. Begitu juga ketika terjadi angin kencang kami menugaskan anggota didampingi teman-teman TNI maupun Polri untuk melakukan pemantauan ke wilayah-wilayah yang rawan terjadi bencana,” katanya.
Di posko darurat bencana yang akan siaga mulai 1 hingga 31 Desember tersebut disiapkan sejumlah peralatan penanganan bencana. Antara lain, gergaji mesin, sabit, cangkul, gerobak, skop, sepatu booth, tali carmantel, alat komunikasi, jas hujan, pelampung, kantong mayat.
“Selain itu kita sediakan juga peralatan pendukung, antara lain dua motor trail, truk tangki, sepeda motor roda tiga dump dan pikap. Juga kamera anti air, GPS gunung dan darat serta kompas darat. Satu unit rig handy talky dan dua unit handy talky mobile,” ucap Fery.KBID-MGT