KampungBerita.id
Kampung Raya Peristiwa Surabaya Teranyar

Makam Mbah Kapiludin Akan Dikoneksikan dengan Kawasan Wisata Dolly

Makam Mbah Kapiludin di kawasan Kupang Gunung TImur, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.@KBID-2022

KAMPUNGBERITA.ID-Di kawasan Kupang Gunung Timur, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan atau lebih dikenal dengan sebutan Gang Dolly, rupanya ada salah satu makam ulama. Makam tersebut diprediksi telah ada sejak ratusan tahun silam dan masih berkaitan erat dengan Sunan Ampel dan Mbah Karimah, Kembang Kuning.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, di Jalan Kupang Gunung Timur atau berdekatan dengan lapangan futsal, ada sebuah makam ulama atau tokoh agama. Ulama tersebut dikenal oleh warga sekitar dengan nama Mbah Kapiludin.”

Di sini ada makamnya Mbah Kapiludin. Ternyata Dolly ini dahulu tempat berkembangnya Islam. Ada makam penyebar agama Islam yang luar biasa dan ini sejarahnya berhubungan dengan Sunan Ampel dan Mbah Karimah, Kembang Kuning,” kata Wali Kota Eri Cahyadi saat meninjau kawasan Dolly, Senin (29/8/2022).

Melihat hal tersebut, dia menyatakan, makam Mbah Kapiludin ini dapat pula dikoneksikan dengan rencana pengembangan kawasan wisata Dolly. Bahkan tidak menutup kemungkinan, kawasan tersebut ke depannya dapat pula menjadi Wisata Religi. “Berarti apa? Ini bisa dikembangkan Wisata Religinya, dicampur wisata yang ada di Dolly. Ini yang akan kita koneksikan,” ungkap dia.

Sementara itu, tokoh agama setempat, Ngadimin Wahab atau lekat disapa Abah Petruk mengungkapkan, saat kawasan Kupang Gunung Timur masih berupa alang-alang, sudah banyak orang yang datang berziarah ke makam Mbah Kapiludin.”

Dulu di sini sebelum ada kampung, masih glagah-glagah bong, sudah ada makam Mbah Kapiludin. Jadi, sebelum ada perkampungan itu, setiap malam Jumat legi makam Mbah Kapiludin sudah diziarahi orang,” kata Abah Petruk.

Bahkan hingga sekarang, Abah Petruk menyebut, makam Mbah Kapiludin juga masih sering diziarahi oleh masyarakat. Terutama warga di sekitar Putat Jaya yang memiliki hajat atau keinginan.

“Orang punya hajat sering mengadakan acara selamatan (kirim doa) di sini. Dulu yang punya lahan di sini sebelum meninggal, saya sering dipanggil untuk acara pimpin doa selamatan,” ungkap dia .

Abah Petruk yang juga menjadi Ketua Takmir masjid setempat mengaku sempat melakukan salat istikhoroh di makam Mbah Kapiludin. Ini dilakukan untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT agar mengetahui siapa sosok dari Mbah Kapiludin tersebut.

“Saya coba salat istikhoroh di sini ketemu orangnya, pakai blangkon. Beliau bilang saya Mbah Kapiludin, keturunan Mbah Karimah. Bilang itu saja kemudian hilang. Tidak tahu itu cucu atau cicit, tapi bilang masih ada garis keturunan Mbah Karimah, Kembang Kuning,” cerita Abah Petruk.

Sementara’ itu, Camat Sawahan Kota Surabaya, M Yunus menambahkan, meski belum ada catatan secara tertulis, namun dari informasi awal, Mbah Kapiludin merupakan sesepuh atau babat alas di kawasan Putat Jaya. “Informasi awal yang kita dapat, Mbah Kapiludin ini masih keturunan Mbah Karimah, Kembang Kuning,”jelas Yunus.

Bahkan pada 1965, kata Yunus, makam Mbah Kapiludin sudah diziarahi oleh masyarakat setempat. Maka menurut dia, tidak ada salahnya jika pemkot melakukan perbaikan makam Mbah Kapiludin.

“Kalau 1965 sudah diziarahi, berarti ini kan seng (yang) babat alas. Karena dulu kawasan ini bong semua. Kan tidak ada salahnya kita menghormati sesepuh yang babat alas di sini,” pungkas dia. KBID-HMS/BE

Related posts

Pengembang Dituding Ingkari Janji, Penghuni Apartemen Puncak Permai Lapor DPRD Surabaya

RedaksiKBID

Ratusan Warga Kebraon Serbu Pengobatan Gratis dr Akmarawita Kadir

RedaksiKBID

Komisi B Minta Pemkot Surabaya Tingkatkan Peran Ekonomi Mikro dan Kreatif

RedaksiKBID