KAMPUNGBERITA.ID – Hingga kemarin poliri masih belum menemukan potongan tubuh bagian kepala Budi Hartanto (28) warga Mojoroto, Kota Kediri yang menjadi korban mutilasi.
Polisi terus mencari potongan tubuh guru honorer ini pasca ditemukan tewas di dalam koper di bawah jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (5/4).
Penyisiran dipimpin langsung Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar. Penyisiran dimulai dari titik pertama ditemukannya koper berisi jasad pria yang juga aktif sebagai pelatih tari ini.
“Kami melakukan penyisiran kembali di lokasi sekitar ditemukanya jasad korban. Kami mencari bagian tubuh korban yang mungkin dibuang di sekitar TKP, serta barang bukti lain yang mungkin bisa jadi petunjuk,” ungkap Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar usai memimpin penyisiran.
Sementara dari hasil autopsi, korban tak hanya dipenggal kepalanya, di tubuh Budi Hartanto (28) warga Mojoroto, Kota Kediri yang ditemukan tewas dalam koper di bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar juga ditemukan beberapa luka lain.
AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan, dari hasil autopsi sementara yang dilakukan oleh dokter forensik RS Bhayangkara Kediri dan Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Surabaya, disebutkan Budi tewas terpenggal. Selain itu, juga ditemukan luka sayatan di pergelangan tangan.
“Dari hasil autopsi memang ada luka di bagian pergelangan tangan,” jelas AKBP Adewira.
Luka sayatan benda tajam di pergelangan tangan ini diduga karena korban sempat melawan saat akan dieksekusi, dengan cara menangkis benda tajam yang diayunkan ke tubuh korban. Hingga membuat pergelangan tangan korban tersayat.
“Dugaan itu mungkin iya, tapi belum bisa dipastikan,” imbuhnya.
Hingga saat ini, tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Polres Blitar Kota, Polres Kediri Kota, dan Polres Kediri masih melakukan penyelidikan atas kasus mutilasi tersebut. Meski diduga kuat kasus ini disebabkan karena asmara, namun polisi belum bisa memastikan. KBID-SIA