KAMPUNGBERITA.ID – Pertunjukan wayang kulit digelar semalam suntuk Selasa (28/6) hingga Rabu (29/6) pagi dini hari untuk melengkapi peringatan Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto, Jawa Timur. Ribuan warga terpantau kembali memadati Lapangan Raden Wijaya, Jl. Surodinawan, Kecamatan Prajurit.
Penyerahan tokoh wayang srikandi oleh Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari kepada dalang Ki Cahyo Kuntadi menandai dimulainya pagelaran wayang dengan lakon Srikandi Kridho tadi malam.
Dalam cuaca yang terang benderang semua warga larut dalam irama gamelan dan alunan merdu para sinden kelompok Madangkara. Suasana menjadi semakin seru saat Presiden Jancukers Sujiwo Tejo naik ke panggung untuk menyapa para jancukers (sapaan penggemar Sujiwo Tejo).
“Jaman sekarang untuk menjajah bangsa dengan perang mahal banget. Bikin generasi mudanya gak bangga sama leluhurnya, itu cara paling mudah. Curi jimat kalimasodo untuk menghilangkan jati diri,” kata Sujiwo Tejo menggambarkan sepenggal cerita wayang yang dimainkan oleh dalang asal Surakarta ini.
Tak hanya Sujiwo Tejo yang naik ke panggug, wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini tak luput dari ajakan Ki Cahyo untuk menyampaikan beberapa patah kata.
“Terimakasih karena telah memberikan hiburan kepada masyarakat Kota Mojokerto, dua tahun masyarakat Kota Mojokerto ini ngempet mboten angsal hiburan. Nah untuk tahun ini semoga hiburan ini bisa membahagiakan dan membawa berkah untuk Kota Mojokerto,” kata Ning Ita.
Kebebasan berfikir yang menjadi ciri khas Sujiwo Tejo, juga disepakati oleh Ning Ita khususnya melalui program Merdeka Belajar yang digagas oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim.
“Berfikir bebas dalam program merdeka belajar mengarah kepada bagaimana generasi penerus bangsa ini diberikan kebebasan sesuai dengan potensi masing-masing. Namun tetap pada rule yang ada. Ini sangat mendukung karena dengan begitu kreatifitas dan inovasi akan muncul dengan lebih baik,” tutur Ning Ita
Pertunjukan malam itu juga semakin lengkap dengan lawakan dari Jo Klithik dan Jo Kluthuk serta alunan merdu yang dilantunkan oleh sinden asal Hongaria, Agnes Serfozo. KBID-MJk