KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Pengerjaan Underpass Molor, Komisi C DPRD Surabaya Dorong Addendum

Vinsensius Awey.@KBID2019

KAMPUNGBERITA.ID – Pengerhaan Proyek Underpass Satelit Mayjend Sungkono-HR Muhammad molor. Sesuai perjanjian Pemkot Surabaya dan DPD REI Jatim, proyek jalan untuk mengurai kemacetan ini selesai pada berakhir pada awal maret.

Namun pengerjaan di lapangan hingga saat ini masih belum selesai. Meski kerjasama sudah berakhir, namun pengerjaan terus dilakukan. Karena itu, DPRD Surabaya mendorong Pemkot Surabaya dan DPD REI Jatim membuat addendum.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya Vinsensius Awey menegaskan, addendum sangat dibutuhkan. Sebab, secara administrasi kerjasama kedua belah pihak sudah selesai. Namun, pengerjaan proyek masih belum tuntas, sehingga pekerja terus mengerjakan meski sudah melampaui target perjanjian.

“Target meleset. Bahwa perjanjian kerjasama Pemkot dan DPD REI Jatim berakhir maret awal. Ini harus ada addendum. Supaya dari landasan hukum lebih jelas ada perpanjangan,” ujarnya, Selasa (16/4).

Politisi Partai Nasdem ini menegaskan, selain kelanjutan pengerjaan underpass memiliki landasan hukum, addendum atau perpanjangan tiga sampai enam bulan ke depan akan ada banyak waktu tersisa yang bisa digunakan untuk pemeliharan proyek underpass.

“Ini sangag baik, jangan sampai gak ada pemeilharaan. Dengan adanya addendum maka waktu pemeliharaan ada,” ungkapnya.

Dari informasi yang didapatkan Awey, perhitungan DPD REI, underpass baru bisa dilakukan pada bulan Mei. Sedangkan perkiraan Pemkot, pada bulan April, underpass sudah bisa dimanfaatkan. Tapi kondisi di lapangan tidak memungkinkan tuntas pada April.

“Sekarang kan sudah April, jadi perkiraan saya memang pertengahan april baru bisa digunakan,” jelasnya.

Politisi yang juga Caleg DPR RI Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) dari Partai Nasdem nomor urut 5 ini menjelaskan, dari hasil sidak yang dilakukannya beberap hari lalu, sebenarnya tidak ada masalah serius, baik dari segi kebijakan, keuangan dan lainnya. Hanya saja ada kendala teknis pada proses pengerjaan di lapangan.

Awey menyebutkan, pekerja mengalami masalah dengan keberadaan pipa PDAM Surya Sembada. Semula direncanakan pipa cukup ditimpa, tapi ternyata harus dipotong dan ditanam lebih dalam lagi.

Namun, saat ini masalah itu sudah bisa diatasi. Kendala lainnya adalah soal elevasi atau kemiringan jalan. Tingkat elevasi harus dipikirkan. Karena saat ini elevasi terlalu curam. Semestinya elevasi ini harua dibuat lebih landai dan soft.

“Saya sudah koordinasi dengan dinas terkait. Jangan sampai kemiringan ini tidak sesuai standar yang ada. Sehingga air masuk takutnya ngak ngikuti salura yang ada,” tandasnya.

Diketahui, proyek underpass ini adalah kelanjutan rangkaian jalan overpass. Jalan underpass akan menyambung Jalan Mayjend Sungkono dengan Jalan HR Muhammad. Proyek ini merupakan proyek CSR dengan pengembang di wilayah Surabaya Barat dan dikerjakan sejak tahun 2018. KBID-DJI

Related posts

Yakin Ganjar-Mahfud Menang di Surabaya, Baktiono Minta Seluruh Kader PDI-P Solid dan Kompak

Baud Efendi

Kasus Covid-19 di Surabaya Naik 400 Persen, Bed di Semua Rumah Sakit Hampir Penuh

RedaksiKBID

Sambut Perhelatan Porprov VII Jatim, Kabupaten Bojonegoro Laksanakan Kejuaraan Pra Porprov VII Jatim 2022 Cabor Pencak Silat

RedaksiKBID