KampungBerita.id
Headline Nasional Teranyar

Potensi Gempa Megathrust Ancam Selatan Pulau Jawa bukan Kabar Bohong

Peta potensi tsunami di Indonesia.@KBID2019

KAMPUNGBERITA.ID – Beredarnya kabar potensi gempa megathrust di wilayah Selatan Jawa, diyakini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bukanlah kabar bohong atau hoaks. Hal ini dijelaskan Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo saat meninjau korban bencana gempa Banten di Kecamatan Mandalawangi, Banten.

“Potensi gempa di bagian selatan bukan hoaks, para peneliti, pakar para periset yang pernah menyampaikan potensi ini dua minggu lalu dan sempat ada kekhawatiran, inilah yang kita hadapi sekarang, gempa bisa terjadi kapan saja,” jelas Doni seperti dilansir Republika.co.id.

Meski begitu, menurutnya saat ini belum ada teknologi khusus yang dapat memprediksi waktu terjadinya gempa. Hal yang dapat dilakukan saat ini adalah mengamati potensi gempa tersebut dan menyiapkan masyarakat untuk pelatihan tanggap bencanannya untuk keadaan terdesak.

Dalam paparannya, masyarakat yang ada di wilayah pesisir pantai Selatan Jawa saat ini masih minim pelatihan tanggap bencana. Padahal, menurutnya latihan simulasi keselamatan ini diperluka bukan hanya bagi petugas kebencanaan tapi juga untuk warga sipil biasa.

“Setiap keluarga perlu tahu mitigasi bencana dari tingkat keluarga. Karena faktanya yang terdampak langsung adalah keluarga. Kita akan lakukan berbagai langkah agar masyarakat di selatan Pulau Jawa bisa selalu siap,” ujarnnya.

Upaya yang sedang dilakukan pemerintah terkait bencana gempa, adalah dengan mengupayakan pemasangan alat deteksi dini tsunami di daerah-daerah rawan gempa di Selatan Jawa. Namun, yang juga penting adalah membangun sistem agar desa-desa paham akan mitigasi bencana, karena hingga saat ini tidak semua wilayah memiliki alat deteksi dini.

“Peringatan ini kita butuhkan, hanya tidak semua daerah terjangkau televisi, tidak semua memiliki handphone. Sangat diharapkan media menyampaikan hal-hal kesiapsiagaan masyarakat, mitigasi. Bagaimana cara masyarakat menghindari bencana,” terangnya.

Sebelumnya, gempa kuat M 6,9 di Banten yang terasa kuat hingga Jakarta membuat BMKG blak-blakan soal ancaman Sunda Megathrust. Demi mawas diri, BMKG tak lagi tutupi ancaman bencana itu.

Megathrust merupakan lempeng aktif besar yang merentang 5.500 km dari Myanmar melewati pantai barat Sumatera hingga selatan Bali. Lempeng tektonik itu disebut Sunda Megathrust. Zona subsduksi Selat Sunda itu juga ada di sekitar Selat Sunda. Dan, Jakarta terletak dekat dengan Sunda Megathrust yang juga memiliki potensi kebencanaan sehingga harus ada upaya kesiapsiagaan.

Diketahui, Indonesia terletak di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur.

Ancaman megathrust di RI pernah di bahas dalam diskusi sumber-sumber gempa bumi dan potensi tsunami di Jawa bagian barat pada tahun 2018 lalu. Peneliti yang hadir yakni Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko, Peneliti LIPI Danny Hilmam Natawidjaya, peneliti ITB Irwan Meilano, dan peneliti Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Imam Suardi.

Di forum itu, Widjo membuat kajian yang mengungkap potensi tsunami setinggi 57 meter di Kabupaten Pandeglang, Banten. Tsunami ini juga berpotensi akan mencapai Jakarta Utara. Namun, itu semua masih bersifat kajian awal dari simulasi model komputer yang masih perlu dikaji lagi, untuk keperluan antisipasi dan mitigasi bencana.

Widjo mengatakan tsunami itu bisa terjadi karena di Jawa Barat tengah berpotensi terjadi gempa megathrust di daerah subduksi di selatan Jawa dan Selat Sunda. Salah satu contoh dampak gempa megathrust ini adalah adanya gempa di Banten pada akhir Januari 2018. Apabila kekuatan gempa mencapai 9 skala Richter di kedalaman laut yang dangkal, tsunami besar akan terjadi.

“Di Jawa Barat itu sumber gempa besar. Di situ bisa dikatakan di selatan bisa mencapai 8,8 Magnitudo atau 9 sehingga kaidah umum kalau di atas 7 Magnitudo dan terjadi di lautan dangkal sumbernya, maka potensi tsunami besar akan terjadi di daerah sana (Pandeglang),” kata Widjo di gedung BMKG.

Potensi gempa megathrust yang bisa mengakibatkan tsunami itu nyaris diproses hukum. Direktur Reskrimsus Polda Banten Kombes Abdul Karim awalnya ingin meminta klarifikasi Widjo terkait pemberitaan ‘prediksi’ tsunami 57 meter. Setelah mengetahui permasalahannya, polisi menilai hal ini cukup diselesaikan di luar jalur penyelidikan.

Presiden Jokowi sempat memerintahkan BMKG buka-bukaan soal gempa. Bukan bermaksud meresahkan, Jokowi ingin agar masyarakat teredukasi.

“Kita harus secara besar-besaran memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa daerah kita memang rawan bencana,” kata Jokowi dalam acara Rakornas BMKG di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (23/7) lalu.

Jokowi berharap masyarakat sadar bahwa mereka tinggal di wilayah yang memang berpotensi terjadi gempa dan bencana lanjutannya. Seperti dicontohkan Jokowi soal adanya potensi gempa dan megathrust di wilayah Indonesia. Bagi Jokowi, informasi seperti itu perlu disikapi dengan bijak.

“Seperti kemarin agak ramai potensi megathrust. Sampaikan apa adanya, memang ada potensi kok,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan penyampaian apa adanya bukan bermaksud membuat warga resah. Menurut dia, penyampaian yang apa adanya dari BMKG terkait potensi gempa dan megathrust bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada.

“Sampaikan dan tindakan apa yang akan kita lakukan. Itu edukasi, memberikan pelajaran kepada masyarakat. Lama-lama kita akan terbiasa,” kata Jokowi.KBID-ROL

Related posts

Kejari Sidoarjo Tegaskan Kasus UU ITE Guntual Laremba dan Istri segera Dilimpah ke Pengadilan

RedaksiKBID

PBNU Sebut Pembunuhan Pekerja di Papua Kejahatan Kemanusiaan

RedaksiKBID

Produksi Arak, Janda Lima Anak di Lamongan Diamankan Polisi

RedaksiKBID