KAMPUNGBERITA.ID-DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jatim mendeklarasikan dukungan kepada H Agus Suparmanto menjadi Ketua Umum PPP periode 2025-2030. Deklarasi dilakukan pada Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PPP Jatim yang diikuti 38 kabupaten/kota di Hotel Grand Swiss-Belhotel Darmo, Sabtu (20/9/2025) petang.
Dalam deklarasi yang dihadiri Wakil Ketua Umum DPP PPP, Musyafak Nur, dan H Agus Suparmanto itu, Ketua DPW PPP Hj. Mundjidah Wahab menegaskan, bahwa pada Muktamar X yang digelar di Jakarta pada 26-29 September 2025, seluruh kader PPP di Jatim satu komando mendukung mantan Menteri Perdagangan RI di era Presiden Jokowi, H Agus Suparmanto.
“Sebelumnya kami sudah gelar rapat koordinasi (rakor). Ketika rakor itu kader sudah kompak satu komando. Alhamdulillah sampai mereka kita hadirkan di Muskerwil ini masih tetap satu komando dan semua berikrar Jatim mendukung Pak Agus yang dikenal dekat dengan ulama,” tegas dia.
Hj. Mundjidah Wahab yang juga mantan Bupati Jombang ini menegaskan, dukungan ke Agus Suparmanto merupakan sikap resmi PPP Jatim. Karena itu, dia menginstruksikan kepada seluruh pimpinan DPC untuk mentaati putusan tersebut. “Iya, ini sikap resmi. Insyaallah 25 September, pimpinan DPC dari 38 kabupaten/kota di Jatim berangkat ke Jakarta. Selanjutnya pada 26 September, kami akan melakukan deklarasi terbuka,”jelas dia.
Terkait adanya DPC yang mbalelo, mendukung calon lain? Hj. Mundjidah Wahab menyatakan, DPW PPP Jatim meminta DPC PPP Lamongan yang mbalelo untuk segera sadar. Untuk itu, pihaknya, akan meminta tanda tangan dengan stempel basah untuk menyatakan dukungannya ke Agus Suparmanto.
“Ya nanti akan kita minta tanda tangan dukungan ke Pak Agus. Kalau sekretarisnya ini hadir,” tandas dia seraya mengingatkan DPC-DPC yang sudah berikrar kalau ada yang ‘macam-macam’ pertanggungjawabannya kepada Allah SWT.
Lebih jauh, dia menjelaskan, semua kader menyadari bahwa kegagalan PPP masuk Senayan (DPR-RI) merupakan pukulan telak. Untuk itu, PPP harus bangkit dan bertransformasi menjadi partai yang terbuka, inklusif dan tidak menjadi partai eksklusif lagi. Dengan begitu, diharapkan PPP bisa menjadi partai besar.
“PPP harus segera bertransformasi. Untuk itu, di arena Muktamar itulah tempat kita mengevaluasi partai kita. Segala perubahan apa saja bisa dilakukan di majelis tertinggi partai. Yang jelas, transformasi harus dilakukan di segala ini, termasuk garis struktur organisasi, kepemimpinan, jaringan, dan tak kalah pentingnya adalah digitalisasi. Ini untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman saat ini, “beber dia.
Yang jelas, lanjut dia, dalam muktamar nanti kepentingan partai wajib ditempatkan di posisi paling atas, dibanding ego pribadi. Mengingat, PPP ini adalah partainya para ulama. “Ayo kita berjuang di Muktamar dengan hati bersih. Tinggalkan ego pribadi,” pungkas dia. KBID-BE