KampungBerita.id
Matraman Teranyar

Rencanakan Pemulihan Lingkungan, PT PRIA Sosialisasikan Hasil Audit untuk Warga Pendowo Bangkit

Manajamen PT PRIA saat melakukan soaisalisasi hasil audit dan rencana pemulihan kepada warga

KAMPUNGBERITA.ID – Warga Desa Lakardowo yang tergabung dalam komunitas Penduduk Lakardowo Bangkit (Pendowo Bangkit), Kamis (28/2) mendapat penjelasan tentang hasil audit tim indenpenden yang dilakukan di PT. PRIA sekaligus sosialisasi rencana pemulihan lingkungan.

Hasil audit tersebut langsung disampaikan perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Kasubdit Audit Lingkungan Hidup dan Data Informasi Ester Simon.

Dalam penjelasanya, proses audit di PT. PRIA sudah selesai dan hasilnya juga pernah disampaikan oleh pihak auditor di Pemkab Mojokerto. Untuk itu pihaknya akan menyampaikan mengenai garis besarnya saja terkait audit dan tindak lanjutnya.

Dalam kesempat ini pihaknya akan menindaklanjuti Surat Menteri LHK yang disampaikan ke Komisi VII DPR, Ketua Komisi Nasional HAM, Gubenur dan Bupati.

Sebenarnya, pengaduan dari warga Lakardowo ini sudah lama dan sudah dilakukan verifikasi oleh Dirjen SLB3, Dirjen PPKL (pencemaran air) dan Gakum.

Sampai keluarnya fatwa dari DPR untuk audit lingkungan kepada PT. PRIA dan harus dilakukan oleh tim auditor yang independen.

Kemudian dari hasil dengar pendapat dengan DPR, pihaknya melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa persoalan ini layak dilakukan audit lingkungan. “Setelah kita tetapkan sesuai aturan yang ada bahwa PT. PRIA dilakukan audit lingkungan kemudian barulah dilakukan audit, ” terangnya.

Dari bulan Juli 2017 ditingkat persetujuannya dan ada beberapa kunjungan audit lapangan yang dilakukan. Hasilnya, oleh tim kemudian dilakukan verifikasi mengenai laporannya. “Setelah audit kita nyatakan selesai, hasilnya kita ajukan ke ketua DPR, Komnas HAM, Gubenur dan Bupati, ” terangnya.

Pihaknya juga mengaku sudah melakukan sosialisasi pada bulan Oktober 2018. Termasuk temen-temen dari Pendowo Bangkit juga telah hadir dalam acara sosialisasi tersebut “Dalam hasil audit tersebut mengenai penyebaran penyakit kulit tidak ada korelasi antara kondisi air dipemukiman dengan keberadaan pabrik, ” jelasnya.

Untuk proses penanganan penyebaran limbah, tim audit menyarankan untuk N-capsulisasi di rumah yang pernah meminta uruk dari pabrik. KBID-FFA

Related posts

Truk Box Bermuatan Saos dan Kecap Terguling di Jalan Tol Juanda

RedaksiKBID

Peringatan Hari Pangan Sedunia, KWT Mekarsari Klino Raih Penghargaan Gubernur Jatim

DJUPRIANTO

Mafia Tanah Merajalela, Polres Bojonegoro dan BPN Bentuk Satgas

RedaksiKBID