KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Reni Astuti Dorong Dinspendik Surabaya Bahas PPDB 2020

foto:ilustrasumediaharapan@KBID2019

KAMPUNGBERITA.ID – Setelah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan rotasi kepala dinas, khususnya Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya pada Senin, (11/11) lalu menjadi buah bibir di sosmed, terutama guru, siswa dan Anggota DPRD Surabaya. Pasalnya, pergantian dari M. Ikhsan ke Soepomo ini banyak harapan yang lebih baik untuk pendidikan, baik negeri maupun swasta di Surabaya.

Bahkan Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti membahas dalam kolom instagramnya yang mendesak dispendik soal PPDB dan harus dieksekusi kadis. Meski tak bertemu secara formal, tulisannya cukup mewakili suara masyarakat Surabaya.

Saat ditemui diruang kerjanya, Reni mengatakan jika ia mendorong Dispendik Surabaya untuk merembukkan PPDB yang dikelola Kemendikbud bersama Pemerhati, wali murid, komite, guru hingga perguruan tinggi.

“Supaya bisa mendengar siapa pun yang mau memberi masukan, setelah itu dirumuskan problem kemarin (PPDB Zonasi) dirumuskan ke depannya apa yang mesti direncanakan dan disiapkan,” kata Reni di Gedung DPRD Surabaya, Selasa (19/11).

Jika Permendikbud belum turun, lanjut dia, ini menjadi kesempatan Surabaya untuk memberikan masukan-masukan isu pendidikan PPDB dan memperhatikan Surabaya. Pasalnya, Ibu Kota Jawa Timur ini dirasa lebih uware dan bisa diakomodir bahan untuk kajian di pusat.

Ia menjalaskan, jika secara konsep, pagu kelas harus diperhatikan. Agar proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal dan itu harus ditentukan sejak awal.

Selain itu, untuk sekolah negeri dan swasta ke depannya, Reni ingin ada pendampingan dan pembinaan di sekolah.

Bahkan, untuk sekolah swasta yang merasa dirugikan dengan PPDB Zonasi dan dianaktirikan pun memiliki hak perhatian yang sama oleh pemkot. Oleh karena itu, dia meminta dispendik harus mengurai setiap persoalannya seperti apa, dimana dan tentunya melibatkan sekolah terlebih swasta.

“Sifatnya itu mengakomodir kondisii sekolah swasta. Tidak hanya intruksi-intruksi saja. Kalau sekolah swasta ada penyelenggara dari swasta itu harus dilibatkan,” jelasnya.

“Swasta (sekolah) punya kontribusi di Surabaya, guru-gurunya juga, perlu diperhatikan dan dilibatkan, perlu jalin interaksi supaya tidak merasa ditinggal. Harus d perkuat lagi,” tambahnya.

Dalam tulisannya di Instagram juga menyinggung kualitas antar sekolah yang kini semakin berkurang. Namun harus tetap menjadi perhatian, agar pemerataan kualitas pendidikan makin membaik.

Keberpihakan kepala sekolah negeri dan sekolah swasta juga harus berimbang karena guru dan anak didik adalah warga Surabaya.

“Begitu juga terkait proses ijin operasional sekolah agar tidak berujung pada penurupan sekolah yang berdampak negatif pada nasib siswa dan guru,” pungkasnya. KBID-DJI

Related posts

Raih 15 Kursi, PDIP masih Perkasa di Surabaya

RedaksiKBID

Status Gunung Semeru Level 4, Masyarakat Diimbau tak Beraktivitas dalam Radius 8 Km

RedaksiKBID

Kasus Covid-19 terus Meningkat, Transisi New Normal di Sidoarjo Bisa Diperpanjang

RedaksiKBID