KampungBerita.id
Tapal Kuda Teranyar

Ribuan Warga dan Santri PP Bustanul Huda Pasuruan Meriahkan Tahun Baru Islam

Peringatan Tahun Baru Islam di PP Bustanul Huda Pasuruan

KAMPUNGBERITA.ID – Ribuan peserta ikut antusias merayakan konvoi dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1439 H. Acara ini diprakarsai Keluarga Besar PP Bustanul Huda, Karang, Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kamis (21/9).

Satu kepala sekolah MI Bustanul Huda Wahyudi Ahmadi mengatakan, “Semua unit yang di bawah naungan pesantren ini ikut acara konvoi,” tutur Gus Yudi.

Dia memaparkan, peserta dari santri mulai dari Paud, RA, MI, Madin, Ulya, Wushto, TPQ dan lainya sebanyak 950, ditambah wali santri, dan segenap jajaran guru serta keluarga besar pesantren juga ikut memeriahkan.
Satu pengasuh Pesantren KH Kholil Mustofa mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah memupuk karakter Islami khususnya kaum remaja.

Aba Kholil menjelaskan, di zaman ini, khususnya kaum muda itu sudah banyak kerasukan budaya barat. Sehingga dari mereka sedikit yang peduli akan kegiatan Hari Islam. Misal, saat Tahun baru Masehi hampir kaum muda yang ada di wilayah Pasuruan memadati jalan. Melakukan konvoi keliling dengan berbocengan lawan jenis yang bukan muhrim. Adapun rute yang dituju adalah tempat-tempat maksiat yang ada di sekitar Pasuruan contohnya Tretes, Banyubiru, Bromo dan tempat lain yang strategis untuk hura-hura.

Begitu juga dengan Hari Raya Nyepi, secara terbuka mereka tahu kalau itu adalah hari raya agama lain. Namun faktanya sedikit dari kaum muda yang punya kendaraan menghadiri acara ini di Puncak Bromo. Coba bayangkan hari raya Islam, sedikit orang ngumandangkan takbir di Musholla dan Masjid, yang ada hanya orang-orang tua. “Sementara para kaula muda memghibur diri dengan keliling konvoi tanpa ada arahan yang jelas, bahkan mereka memghadiri tempat yang umumnya ajang kemaksiatan. Kalau ini tidak diarahkan, mau jadi apa generasi Islam selanjutnya?” tanya Aba Kholil.

Maka dari itu saya mengadakan acara seperti ini tidak lain adalah menyadarkan kepada kaum muda untuk kembali kepada jalan yang benar. “Karena hancurnya Islam salah satu penyebab utamanya adalah jiwa generasi muda ini dirasuki oleh kebudayaan barat,” katanya. KBID-PSR

Related posts

Drama Sujud Risma Berlanjut, Kali Ini di hadapan IDI

RedaksiKBID

Machfud Arifin ‘Todong’ Musyafak Rouf jadi Pendamping di Pilwali 2020

RedaksiKBID

Tak Miliki Sertifikat Kepemilikan, Puluhan Sekolah di Mojokerto Tak Dapat Anggaran Rehab

RedaksiKBID