KAMPUNGBERITA.ID – Seluruh jemaah haji Debarkasi Surabaya sudah kembali ke tanah air sejak Jumat (6/10) dengan tibanya Kelompok Terbang (Kloter) 83 di Asrama Haji Surabaya. Dari total jemaah haji debarkasi Surabaya sebanyak 36.709 jamaah, sebanyak 8 orang masih tertahan di tanah suci karena mengalami sakit.
Sekretaris Panitia Pemulangan Ibadah Haji (PPIH) Achmad Faridul Ilmi mengatakan, semua jamaah yang masih sakit di tanah suci itu ada perwakilan petugas disana.
“Yang bayar itu asuransi. Kalau ternyata sakit dan mengharuskan perjalanan jadi 3 bulan. Semua biaya ditanggung sampai selesai. Tidak ada yang harus dikhawatirkan,” ujar Farid saat menerima kedatangan kloter 83 yang menjadi rombongan terakhir.
Nantinya, lanjutnya, jamaah yang sudah sehat bisa langsung pulang. Tak menunggu seluruhnya siap kembali ke daerah masing-masing. “Punya perwakilan disana yang akan mengurus itu. Kalau toh minggu depan yang sakit itu sembuh bisa pulang. Kita ekstafet. Karena kami juga tau ingin segera tiba dan berjumpa dengan keluarga,” ungkap Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Jatim ini.
Terkait jamaah yang meninggal, Farid mengaku jumlahnya menurun dibanding tahun lalu. Jumlahnya di Arab Saudi sebanyak 136 orang, meninggal di Asrama Haji 1 orang, perjalanan pulang 1 orang dan di pesawat dua orang. Sedikit berkurang tahun lalu, sebanyak 200 jamaah.
“Jumlah yang meninggal ini termasuk yang kami evaluasi di (pemerintah) pusat,” ungkapnya. Selain juga pengurusan visa yang menjadi agenda evaluasi dalam dua minggu kedepan. “Mulai Januari sudah ada pengumpulan data. Bagaimana visa itu supaya lebih cepat dan lebih bagus lagi,” urainya.
Dengan begitu lebih cepat dari tahun ini yang baru dilakukan tahapan pengumpulan data Mei. Diharapkan, pengurusan yang lebih cepat ini tidak ada lagi proses penundaan keberangkatan akibat belum turunnya dokumen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jatim Ansarul Fahrudda menambahkan, pihaknya telah membahas terkait penyebab kematian jamaah. Memang ada perlakuan khusus. Dinkes berjanji persiapan tahun depan bakal diperketat lagi tahun depan sejak masih di daerah. Sehingga saat masuk pemondokan, sudah dalam kondisi fit.
“Untuk jamaah yang sakit di tanah suci, dua minggu kedepan kami lihat kondisi jamaah yang ada disana. Hingga saat ini, rata-rata memang faktor usia,” kata Ansarul. KBID-NAK