KAMPUNGBERITA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya nampaknya harus berpikir ulang seribu kali dalam memutuskan pembukaan sekolah tatap muka.
Kabar terbaru, setelah berkeliling melakukan tes swab ke berbagai sekolah beberapa waktu lalu, hasilnya ada beberapa siswa yang dinyatakan positif.
Melihat kenyataan itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya berencana mengevaluasi sebelum memastikan secara final pelaksanaan sekolah tatap muka.
“Masih dievaluasi, karena setelah dilakukan swab ke anak-anak (siswa, red) ada yang positif,” kata Kepala Dispendik Surabaya, Supomo.
Dari hasil tes swab tersebut, Supomo belum bisa membeberkan berapa jumlah siswa yang dinyatakan positif. Karena, kata dia, masih harus menunggu tes swab selesai seluruhnya.
“Sekarang masih jalan (swab, red). Kami belum bisa sampaikan (jumlah siswa yang positif). Yang sudah keluar itu baru beberapa sekolah, karena yg diswab kan banyak sehingga kita akan menunggu keluar. Nanti kalau sudah akan kami sampaikan hasilnya,” bebernya.
Menurutnya, sementara ini pihaknya masih harus menunggu hasil tes swab keluar secara keseluruhan. Nantinya, hal itu dijadikan sebuah pertimbangan dimulainya sekolah tatap muka.
Untuk sementara ini, informasi yang sudah beredar di berbagai media massa bahwasanya ada sekitar 36 siswa SMP yang dinyatakan positif.
Merespon hal tersebut, salah seorang wali murid, Maylinda Maya Agustin semakin merasa was-was kepada buah hatinya apabila pemkot memaksakan untuk tetap memulai sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19 yang belum redah sepenuhnya.
Meskipun putranya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tetap saja ia tidak setuju dengan rencana pemkot dalam pelaksanaan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
“Masih belum setuju sebenarnya mas. Apalagi surabaya masih zona oranye ya. Jadi masih belum aman dan stabil bila dijadwalkan masuk awal Desember besok, apalagi sekarang ada 36 anak yg positif jadi was-was mas,” ujar Maylinda yang saat ini putranya berstatus siswa di SDN Menur Pumpungan Surabaya , Senin (30/11/2020).
Sebelumnya, Pemkot Surabaya berencana menerapkan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara tatap muka pada awal Desember. Hal itu dibarengi dengan menggelar simulasi dan tes swab guru, karyawan hingga siswa di seluruh sekolah Surabaya. KBID-DJI