KAMPUNGBERITA.ID – Pengelola Masjid Al Akbar Surabaya akan menyiapkan alat pengukur suhu tubuh atau thermal detector dan hand sanitizer saat salat jumat. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Kita juga menyiapkan thermal detector, insya allah, salat jumat nanti akan kami siapkan. Tim dokter juga sudah sinergitas dengan tim kesehatan dari pemkot maupun pemprov,” kata Humas Masjid Al Akbar Surabaya Helmy M Noor kepada wartawan, usai menggelar apel kesiapsiagaan di masjid tersebut, Senin (16/3).
Helmy menambahkan, dalam penerapannya, nantinya thermal detector akan disiagakan di tiga pintu masjid. Tim dokter dan petugas pengecek suhu tubuh sudah siap untuk melakukan hal itu. “Kita siapkan tiga pintu, di timur,utara dan selatan,” imbuh Helmy.
Helmy menegaskan, upaya antisipasi atau pencegahan penyebaran virus corona dilakukan agar orang yang beribadah di Masjid Al Akbar menjadi nyaman. “Jadi semuanya tujuannya satu adalah membuat orang nyaman. Bukan meden-medeni (menakut-nakuti). Tapi membuat orang nyaman. Jadi dhohir juga oke tawakal juga oke,” lanjutnya.
Untuk tim medis Masjid Al Akbar sendiri sudah siaga, Helmy memastikan juga sudah pihak juga berkoordinasi dengan tim kesehatan dari Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim “Tim dokter sudah ada, tapi Al Akbar juga saya minta koordinasi dengan rumah sakit yang menjadi rujukan, ambulan juga kita siapkan, kita punya dua ambulan,” lanjut Helmy.
Selain melakukan pembersihan masjid dan menyiapkan hand sanitizer serta thermal detector, pengelola Masjid Al Akbar Surabaya juga mengkonfirmasi sudah melakukan pembatasan wisatawan asing berkunjung ke masjid.
“Jumlah wisatawan asing yang datang rata-rata di Masjid Al Akbar, satu bulan 300 orang. Kemudian sejak satu bulan yang lalu tidak diperbolehkan masuk ke Masjid Al Akbar. Tujuannya apa, untuk waspada dini. Tindakan preventif, sementara tidak boleh masuk ke lingkungan Masjid Al Akbar Surabaya,” papar Helmy.
Menurutnya, wisatawan asing berkunjung ke Masjid Al Akbar rata-rata untuk melihat interior masjid dan naik menara masjid. Namun untuk masuk ruang salat tidak boleh, hanya di lantai dua. “Sudah kita lakukan langkah preventif. Rata-rata setiap hari sepuluh ada (berkunjung),” pungkas Helmy. KBID-DAY