KAMPUNGBERITA.ID – Catur Juliantono (32 tahun), suporter yang meninggal dunia setelah terkena petasan pada pertandingan antara timnas Indonesia dan Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga, dimakamkan, Minggu (3/9).
Catur dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Sumur, tak jauh dari kediamannya di Jalan Kampung Sumur, Klender, Jakarta Timur.
Sang Ibunda, Sri, yang mengenakan kerudung hitam tampak terdiam sambil memeluk papan nisan makam Catur yang berwarna putih. Tidak ada kata-kata yang terucap dari Sri, kecuali tangisan yang tidak sanggup dia tahan.
“Sudah Bu, sudah, sudah tenang. Sudah tenang,” ujar para tetangga yang ikut mengantar Catur ke rumah terakhir. Sri dibujuk untuk tidak terus menerus memeluk makam anaknya.
“Kita doakan ya, sekarang kita doakan,” ujar para kerabat.
Air mata yang turun tidak henti-hentinya diseka. Sri harus dipapah ketika berjalan kembali ke rumah duka.
Catur meninggalkan istri dan seorang anak yang masih berusia 2,5 tahun. Catur meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit akibat terkena ledakan petasan di stadion.
Tewasnya suporter lantaran petasan membuat Kemenpora bereaksi. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto, memberikan peringatan untuk PSSI.
Hal itu terkait insiden seorang suporter yang meninggal pada akhir laga uji coba Indonesia kontra Fiji yang berakhir imbang 0-0 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/9/).
“Kami mengingatkan kembali kepada PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub-klub peserta Liga 1 agar stadion steril dari benda-benda terlarang saat pertandingan,” ucap Gatot.
Gatot pun berencana untuk langsung melawat ke rumah duka yang terletak di Duren Sawit, Jakarta Timur.
“Saya pasti ke rumah duka. Nanti saya ke sana karena besok ada kegiatan di Yogyakarta. Kami berdukacita kepada
keluarga yang ditinggalkan,” kata dia.
Sebelumnya, Security Officer, Nugroho Setiawan, mengatakan, pelaku yang diduga menyalakan petasan saat pertandingan timnas Indonesia melawan Fiji sudah diamankan pihak kepolisian.
Nugroho Setiawan tidak bisa menyebutkan siapa nama orang yang diduga menyulut petasan itu. Sebab, dia baru mendengar kabar bahwa pelaku sudah diamankan pihak kepolisian. Hingga kemarin, pelaku sudah diamankan dengan dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota.
Atas kejadian tersebut, Polisi memang mengamankan beberapa orang diduga terkait insiden itu.
“Orang yang diduga pelaku pelemparan petasan sudah diamankan polisi. Dan?kami belum bisa berbicara banyak karena menunggu penyelidikan polisi,” kata Kepala Humas dan Promosi PSSI, Gatot Widakdo.
Gatot menambahkan, insiden yang dialami oleh korban terjadi saat dirinya menonton laga persahabatan yang mempertemukan Tim Nasional Indonesia dengan Fiji bersama keluarganya di tribun timur Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi. Usai berakhirnya pertandingan persahabatan tersebut, terjadi ledakan suar dari arah tribun selatan yang menyasar ke tribun timur dan menabrak bagian kepala sebelah kiri korban hingga mengakibatkan banyak pendarahan.
Sementara dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Kepolisian menemukan cassing hand flare (suar tangan), dan pengaman rocket flare (suar tembak).
“Kami menemukannya di lokasi petasan tersebut ditembakkan, yaitu di tribun belakang gawang atau tribun selatan,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hero Henrianto Bachtiar, Minggu (3/9).
Adapun, di lokasi korban tertembak flare yaitu di tribun timur, polisi menemukan pipa rocket flare. Semua barang bukti tersebut telah disita polisi untuk penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap peristiwa yang menewaskan Catur.
“Kesimpulan penyebab kematian korban berasal dari rocket flare yang ditembakkan dari tribun belakang gawang,” kata Hero. KBID-JAK