KAMPUNGBERITA.ID – Setelah diterapkan di sejumlah kota besar di Indonesia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut tahun ini kota Surabaya dan Bandung akan mendapatkan bantuan bus listrik dengan sistem Buy The Service (BTS). Hal ini untuk mengoptimalkan penggunaan angkutan umum massal.
Rencana tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi dalam acara peluncuran pilot project Program Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik, Rabu (18/8/202)
Dengan penerapan BTS ini diharapkan masyarakat lebih nyaman naik angkutan umum massal dan meninggalkan angkutan pribadi dalam beraktivitas.
Selain itu, program BTS ini dapat mengurangi kemacetan dan menurunnya polusi udara. Kemudian dari sisi biaya perjalanan juga menjadi lebih ekonomis.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad ketika dikonfirmasi membenarkan jika kota Surabaya akan mendapatkan bantuan bus listrik dan bus diesel dari Kemenhub. Hanya saja, unyuk bus listrik kemungkinan besar belum bisa terealisasi tahun ini.
“Ditunda, Insyaallah tahun depan. Namun untuk bus diesel lowdeck akan dioperasikan mulai akhir 2021,” jelas dia ketika dikonfirmasi lewat WhatsApp (WA), Kamis (19/8/2021).
Irvan mengaku, enam rute yang sudah diusulkan ke Kemenhub untuk bus listrik maupun bus diesel lowdeck.
Adapun rincian rute bus listrik, rute 1: Purabaya-Tanjung Perak dan rute 6: Purabaya-Kampus C Unair. “Rencana charging listriknya di Terminal Purabaya, ” tandas dia.
Untuk bus diesel lowdeck, lanjut dia, rencananya akan dikirim akhir tahun ini. Adapun rute bus diesel adalah rute 2: Lidah Wetan-ITS, rute 3: Purabaya- Kenjeran via MERR, rute 4: Mastrip-Unesa-GBT, rute 5: Tunjungan- Terminal Benowo.
Ditanya jumlah bantuan bus BTS dari Kemenhub? Irvan menyatakan masing-masing rute rencananya akan dilewati oleh 20 unit bus. “Jadi, total bantuan dari Kemenhub ada 120 unit bus BTS,” tandas dia.
Keberadaan bus BTS dari Kemenhub, kata Irvan menambah angkutan umum perkotaan, khususnya layanan bus dalam kota di Kota Surabaya yang selama ini hanya dilayani oleh Damri dan Suroboyo Bus.
Dengan begitu, Dishub Kota Surabaya berharap bus BTS bisa membantu perluasan layanan transportasi umum di kotanya sehingga lebih merata.
Selain itu, ketersediaan bus di setiap halte akan lebih banyak dengan jarak antarmoda yang lebih pendek karena jumlah bantuan bus BTS dari Kemenhub di Kota Surabaya cukup banyak.
“Kalau sekarang 30 menit, mungkin nanti bisa 10 sampai 15 menit,”ungkap Irvan.
Saat dioperasikan, bus BTS rencananya akan diselaraskan dengan Suroboyo Bus dan angkutan kota (angkot) yang masih aktif di Kota Surabaya. Bahkan, ke depannya angkot diharapkan bisa membantu menjadi pengumpan. KBID-BE