KAMPUNGBERITA.ID-Tuan rumah PS Mitra Surabaya gagal menjuarai Turnamen Sepak Bola Mitra Surabaya Cup U-13/2022, setelah di final ditekuk Haggana FC dengan skor telak 5-0 (4-0) di Lapangan Poral Lidah Wetan, Minggu (27/7/2022) siang.
Sementara pada perebutan juara III, PS Pelindo membukukan kenangan tipis 1-0(0-0) atas PSAL.
Seperti diketahui, pada turnamen yang diikuti delapan klub anggota Askot PSSI Surabaya ini Haggana FC melaju ke final setelah menundukkan Pelindo 2-0. Sedangkan Mitra Surabaya menyingkirkan PSAL juga dengan skor 2-0.
Pada laga final kemarin, Haggana FC tampil perkasa. Tim asuhan Dani Cantona ini menunjukkan kualitas tim yang sudah matang dan kompak.Karena itu, tak heran pemain Mitra Surabaya mendapat tekanan bertubi-tubi sepanjang laga. Akhirnya, lahirlah gol demi gol ke gawang Mitra Surabaya tanpa bisa diantisipasi. Sementara pemain depan Mitra Surabaya sendiri tak mampu menembus benteng pertahanan Haggana FC yang kokoh.
Pelatih Haggana FC, Dani Cantona mengaku bersyukur tim asuhannya bisa juara. Ini merupakan gelar kedua bagi Haggana FC sepanjang 2022, setelah sebelumnya mereka juara turnamen U-13 di Sidoarjo.
“Ini berkat kerja keras anak-anak yang latihan rutin seminggu lima kali dengan intensitas tinggi. Karena sering latihan bersama, anak-anak tahu betul apa yang jadi keinginan rekannya. Minta bola seperti apa, sudah tahu. Jadi chemistry antar pemain sudah terbentuk.Inilah kunci keberhasilan kita memenangkan partai final ini,” tandas dia.
Meski begitu, Dani menyatakan, staf pelatih akan memoles kekurangan-kekurangan yang ada, di antaranya soal stamina. Sehingga ke depannya tim ini akan lebih solid.
Dia mengatakan, stamina pemainnya sempat kedodoran. Karena selain tampil di turnamen ini, Haggana FC juga main di Liga Persebaya. Namun kendala itu tertutupi dengan permainan taktis dari kaki ke kaki.
Sementara pelatih Mitra Surabaya, Ali Mashuda tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang tak kenal lelah hingga berlaga di partai puncak.
“Anak-anak tampil luar biasa, tapi memang lawan lebih baik. Apalagi, anak-anak baru kali ini ikut turnamen pakai lapangan besar, sehingga stamina kedodoran.” jelas dia.
Bagi Ali Mashuda , kegagalan di final ini bisa menjadi pembelajaran ke depan untuk persiapan menghadapi Piala Suratin bulan depan ” ungkap dia.
Ali mengakui, anak asuhnya kelelahan. Ini karena stamina mereka terkuras saat laga semifinal menyisihkan PS AL. Apalagi, di final lawan Haggana FC, Mitra Surabaya kehilangan jenderal lapangan tengah yang dibekap cedera, Philip.
“Ini sangat memengaruhi kesolidan lini tengah.Tanpa Philip di lini tengah kita jadi kacau,”tandas dia.
Karena itu, lanjut Ali Mashuda, sebelum Piala Suratin bergulir, tim ini akan dimatangkan lebih dulu. Karena di Mitra Surabaya tidak ada istilah pemain inti atau cadangan. Semua sama. Yang siap tanding yang akan kita mainkan, ” beber Ali Mashuda.
Lebih jauh, dia menuturkan, tujuan Mitra adalah untuk pembinaan, bukan mencari kemenangan belaka.
“Kita ini ingin menjadikan atau menciptakan pemain seperti Evan Dimas.Dari dulu di Mitra Surabaya seperti itu. Tujuan utama kita adalah pembinaan, bukan semata memburu gelar juara di turnamen,” tegas dia.
Ali Mashuda menegaskan, pada turnamen ini Mitra Surabaya hanya ditarget 4 besar oleh pengurus. Tapi faktanya, Mitra Surabaya mampu menembus semifinal, dan target itu sudah terlampaui. KBID-BE