KAMPUNGBERITA.ID – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (Dinas ESDM) Pemprov Jawa Timur melakukan pengecekan terkait semburan air bercampur lumpur yang terjadi di Dusun Babadan, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.
Kepala Bidang Geologi Dinas ESDM Jatim Kukuh Sudjatmiko mengatakan, fenomena munculnya semburan air bercampur lumpur di Ngawi ini mirip dengan kasus-kasus sebelumnya. Menurutnya, fenomena serupa pernah terjadi di beberapa daerah di Jatim.
“Kita tidak bisa mengatakan jika ini siklus. Kami hanya bisa mengacu ke tahun-tahun sebelumnya, jika fenomena seperti ini pernah terjadi di beberapa daerah, seperti tahun 2015 di Gondang, Nganjuk, kemudian di Bojonegoro. Hanya bedanya di Bojonegoro bercampur dengan lumpur,” katanya saat berada di Ngawi.
Menurutnya, pihaknya sudah mengambil sampel air dan lumpur yang keluar dari semburan di lokasi tersebut. Sampel air tersebut akan dilakukan pengecekan oleh pihak ESDM Pemprov Jatim. Selain itu, ia memaparkan jika kemungkinan besar ada campuran gas dalam semburan air yang terjadi di Ngawi ini.
“Di sekitar itu ada gelembung-gelembung. Itu membuktikan jika ada gas. Karena yang keluar hanya air dan gas jadi tidak begitu memberikan dampak. Karena yang keluar itu bukan minyak,” imbuhnya.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah penyebab semburan air setinggi 30 meter tersebut. Kukuh mengaku masih melakukan pengamatan terkait dengan munculnya semburan air di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi itu.
“Kami di sini hanya melihat, kita tunggu saja nanti. Seperti pengalaman kemarin atau peristiwa yang sudah-sudah biasanya tidak sampai 2 minggu sudah berhenti,” terangnya.
Semburan air bercampur tanah lumpur dan gas terjadi di sawah milik Mujianto, warga Desa Planglor, Kec Widodaren, Ngawi, Minggu (5/8) pagi. Karuan saja peristiwa aneh yang tepatnya terjadi di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi itu menggemparkan warga setempat.KBID-NGW