KAMPUNGBERITA.ID – Tujuh anggota DPRD Kota Mojokerto memilih tidak melakukan reses (jaring aspirasi) di penghujung tahun 2017. Ketujuh anggota dewan tersebut masing-masing enam orang dari Fraksi PDIP dan satu orang dari Fraksi Gerindra.
Pada reses akhir tahun ini terdapat anggaran sebesar Rp 400 juta dimana masing-masing anggota dewan mendapat jatah tunjangan sebesar Rp 10.500.000.
Ketua DPRD Kota Mojokerto, Febriyana Meldyawati mengatakan, kali ini PDI Perjuangan tak melaksanakan reses sebab berbarengan dengan kegiatan partai. ”Jadi kita ambil yang prioritas dulu aja,” katanya.
Dia mengungkapkan, ketidakhadiran PDI Perjuangan dalam kegiatan reses tak berdampak apapun terhadap jalannya kelembagaan wakil rakyat. “Nggak masalah, agenda ini tetap jalan. Sebab ini agenda anggota,” jawabnya.
Dengan absennya enam anggota PDI Perjuangan dalam program jaring aspirasi ini setidaknya mencatatkan tak seluruh anggota turut dalam kegiatan tersebut. Ini belum termasuk seorang anggota Gerindra Ita yang juga absen. Namun tidak diperoleh konfirmasi perihal keputusannya tidak menggelar kegiatan serap aspirasi.
Sementara Sekwan DPRD Kota Mojokerto, Mochamad Effendy mengatakan ketidakhadiran para anggota dewan dalam agenda reses tidak jadi masalah sebab hal itu hak anggota bersangkutan.
“Itu hak anggota Dewan, kalau tidak diserap ya nggak apa-apa. Memang ada sejumlah anggota Dewan tidak menyerap, ya nggak apa-apa. Tapi yang jelas anggaran kegiatan tidak akan turun,” terangnya.
Menurut ia, anggaran program ini mencapai Rp 400 juta. “Jatah tiap anggota Rp 10,500. 000 belum potong pajak,” terangnya.
Dia menegaskan, program tersebut dibawah tanggungjawab Sekwan. “Uang tersebut digunakan untuk kepentingan kegiatan reses. Kreterianya, jumlah undangan maksimal 55 orang, sementara SPJ nya menjadi tanggung jawab Sekwan,” katanya. KBID-NAK