KAMPUNGBERITA.ID – Dengar pendapat (hearing) Bagian Bina Program Pemkot Surabaya dengan Komisi D DPRD Surabaya soal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diwarnai insiden pengusiran wartawan, kemarin (24/10). Seperti biasa, sejumlah wartawan yang rutin melakukan kegiatan peliputan di lingkungan DPRD Surabaya berniat mengikuti rapat untuk dijadikan bahan berita.
Namun, tak seperti biasanya, kali ini baik pihak Bina Program maupun Komisi D DPRD surabaya tidak berkenan wartawan berada di ruang kerja mereka. Beberapa wartawan pun terpaksa ‘diusir’ keluar ruangan. Bila mengininkan informasi, mereka diminta menunggu hingga rapat selesai.
”Lho kok ada wartawan?,” ujar Kabag Bina Program Pemkot Surabaya, Dedi saat berada ruangan. Merasa ada sejumlah wartawan yang dinilainya tidak berkepentingan, dia mengajukan pertanyaan tersebut ke Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Agustin Poliana.
Agustin yang kebetulan saat itu memimpin rapat meminta wartawan mewawancarai dirinya usai rapat selesai. ”Nantia saja wawancara dengan aku,” kata Agustin kepada salah satu wartawan.
Mengetahui ada ‘pengusiran’, beberapa wartawan lain ikut berusaha masuk ke ruangan. Namun, lagi-lagi mereka tiadk diperkenankan masuk lantaran rapat digelar secara tertutup.
Indri, salah satu wartawan yang biasa meliput di DPRD Surabaya mengaku tidak habis pikir dengan sikap Bina Program dan DPRD Surabaya. Indri yang juga tidak diperkenankan masuk itu menyesalkan sikap semacam itu lantaran BPJS merupakan kepentingam masyarakat banyak.
”Bagaimana masyarakat mengetahui kalau rapat untuk kepentingan mereka dilakukan tertutup, kita sebagai penyampai kabar tidak bisa maksimal memberi informasi,” katanya.
Beberapa wartawan lain pun ikut menggerutu dengan sikap para pejabat tersebut. ”Aneh, zaman sudah transparan kok maunya tertutup,” ujar wartawan lainya. KBID-NAK