KampungBerita.id
Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

10 Tahun Warga Asli Surabaya Terpinggirkan, PKB: Pemimpin Surabaya Mendatang harus Humanis

Abdul Halim Iskandar.@KBID2019

KAMPUNGBERITA.ID – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020 sejumlah elit politik mulai angkat bicara. Salah satunya Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar. Orang nomor satu di PKB Jatim itu mengaku hanya akan merekom figur Calon Wali Kota yang humanis.

“Pemimpin Surabaya mendatang harus melakukan pembangunan yang berkemanusian. Kita akan tuangkan itu dalam kontrak politik bagi calon yang direkom PKB,”terang politisi yang akrab disapa Gus Halim itu.

Halim berharap pengganti Risma lima tahun ke depan adalah yang memiliki visi pembangunan yang memanusiakan warganya, terutama warga pinggiran, lebih utama lagi warga asli Surabaya selaku pemilik sejarah Kota Pahlawan.

“PKB tidak melihat orangnya, tapi visinya,”kata dia saat ditanya nama kandidat yang akan diusung PKB di Pilwali Surabaya 2020.

Halim Iskandar, menyebut kebijakan Tri Rismaharini alias Risma selama dua periode memimpin Kota Surabaya masih belum maksimal menyentuh masyarakat pinggiran. Bahkan, warga asli Surabaya cenderung termarjinalkan.

“Kita memotret (Kecamatan) Rungkut. Lihat saja, bagaimana Rungkut sepuluh tahun lalu, lima belas tahun lalu, dua puluh tahun lalu, dengan hari ini. Itu saja. Kita enggak ndakik-dakik berteori, kita cukup melihat situasi bagaimana Rungkut lima belas tahun lalu dengan hari ini, kemana mereka yang asli,” kata Halim.

Menurut Halim, jika hal itu dibiarkan lambat-laun warga asli Surabaya akan kian terpinggirkan. Padahal, mereka adalah pemilik dari pada sejarah Kota Pahlawan. Halim berharap Surabaya tidak seperti Jakarta saat ini.

“Jakarta, kalau kita lihat sekarang, di mana posisi orang Betawi? Di pojok-pojok,”ujar Ketua DPRD Jatim ini.

Halim juga menyoroti pembangunan infrastruktur jalan di Surabaya sebagai solusi pengurai kemacetan, seperti frontage road yang mengular sepanjang Jalan A Yani. Menurutnya, frontage road belum signifikan mengurai kemacetan di Kota Pahlawan.

“Frontage itu bukan produk baru. Itu produk lama yang muncul hari ini. Jadi bukan solusi yang pas,” imbuhnya.

Namun dia juga mengungkapkan ada beberapa pembangunan jalan yang betul-betul baru, seperti underpass yang lumayan mengurai kemacetan Jalan Mayjen Sungkono-HR Muhammad. Namun, dia mengingatkan bahwa akses tersebut justru memudahkan bagi warga yang tinggal di kawasan elit.

“Mempermudah akses ke sana (kawasan elit), dan jangan lupa teori pembangunan, di mana akses dipermudah, maka naiklah nilai lahan aset di situ,”sindir Halim. KBID-DAY

Related posts

Kunjungi Pamersan Lukisan DKS, Puti: Membangun tidak Hanya Berupa Fisik

RedaksiKBID

41 Anggota Dewan Tersangka Korupsi, DPRD Kota Malang Lumpuh

RedaksiKBID

Polda Jatim Serahkan Jenazah Aloysius kepada Keluarga

RedaksiKBID