KAMPUNGBERITA.ID – Untuk mencegah dan meminimalisir pengaruh radikalisme atau aliran garis keras, Kesbangpol Kabupaten Magetan bersama remaja masjid (Remas) Masjid Jami’ Al Ihsan, Desa Kadiren, Kecamatan Lembeyan, mengadakan pengajian umum.
Acara dalam rangka memperingati maulid nabi tersebut digelar di Masjid Jami Al Ihsan dengan menghadirkan KH Nur Sujak. Pengajian dihadiri ratusan warga dan jamaah sekitar.
Kiai yang juga bergelar doktor ini menjelaskan, menghormati tidak berarti mengikuti orang lain, karena orang lain mempunyai cara dan tujuan yang berbeda-beda apalagi dalam soal keyakinan dan ibadah.
“Memang sekarang banyak orang yang berpikir ngawur. Ada orang yang cuma belajar sedikit kitab tapi banyak cari kesalahan orang lain, Ini tidak bener,” urai KH Nur Sujak di depan jamaah masjid.
Untuk mencegah dan meminimalisir pengaruh radikalisme atau aliran garis keras, Nur Sujak mengingatkan agar umat Islam Indonesia, khususnya warga Magetan tidak begitu saja mudah menelan mentah- mentah budaya asing.
Boleh mengadopsi budaya asing tapi budaya atau kultur daerah sebagai orang Jawa harus juga ditonjolkan. Umat Islam jangan mudah terbawa arus. Tunjukkan bahwa umat Islam Indonesia punya kultur sendiri tapi juga tetap mengikuti ajaran rasul.
“Misalnya kultur sebagai orang jawa, maka kultur orang Jawa harus dipegang teguh. Soal memberi nama anak, tidak harus nama Arab. Yang penting memberi nama kepada anak yang bermakna baik. Selain itu, dalam menutup aurat bukan bentuk bajunya yang ditonjolkan tapi yang penting menggunakan baju tertutup auratnya dan sopan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Pemkab Magetan Eko Nuryanto saat ditemui HARIAN BANGSA menjelaskan bahwa Islam agama luas dalam segala aspek kehidupan. Salah satunya aspek toleransi merupakan ajaran yang sangat menonjol dalam Islam.
Islam mengajarkan sikap menghormati dan menghargai terhadap keyakinan dan agama umat lain. Toleransi adalah sikap dan tingkah laku yang tidak mendiskrisiminasikan terhadap umat beragama lain. Islam mengajarkan hal tersebut. Karena itu, toleransi dan yang terpenting untuk menghindari perpecahan umat dan mempererat silaturahmi, memperlancar pembangunan, menciptakan ketentraman dan meningkatkan keimanan.
“Menciptakan iklim kondusif , harmonis, dan persatuan dan penghayatan dan pengamalan terhadap Pancasila harus terus tercipta saat menjelang pileg dan pilpres agar menghasilkan pemimpin yang baik,” katanya. KBID-NGW