KAMPUNGBERITA.ID – Ratusan kader juru pemantau jentik (Jumantik) Kota Surabaya dimanfaatkan oknum untuk melakukan aksi dukung mendukung para Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya 2020 mendatang. Hal itu setidaknya terlihat dari aksi para ibu-ibu Jumantik saat mendatangi Kantor Bawaslu Kota Surabaya, Senin (17/2).
Jumantik yang semestinya difungsikan untuk menjalankan program pemerintah terutama dalam hal kebersihan lingkungan, justru diminta berorasi, membawa poster, dan meneriakkan yel-yel dukungan kepada Kepala Bapppeko Eri Cahyadi yang sedang diperiksa Bawaslu terkait dugaan pelanggaran etik ASN lantaran banyaknya deklarasi dan selebaran spanduk dukungan terhadap dirinya untuk maju dalam Pilwali 2020.
Ratusan kader Jumantik tersebut juga mengatasnamakan relawan Eri Cahyadi meski yang bersangkutan menegaskan tidak maju dalam Pilwali Surabaya 2020. Terselip penuturan menarik dari beberapa kader lingkungan yang ikut berunjukrasa memberikan dukungan saat itu. Dimana mereka mengaku mendapat uang transpot Rp 50 ribu dan kaos untuk datang ke lokasi dan digerakkan melalui grup WA kader lingkungan untuk mendukung calon walikota Eri Cahyadi.
SM, salah seorang kader Jumantik yang ikut memberi dukungan mengaku diajak temanya sesama ibu rumah tangga yang menjadi kader Jumantik di wilayah Simo Mulyo. “Saya diajak di sini untuk mendatangi calonnya pak Eri. Calon wali kota,” ujarnya.
Dia menjelaskan diajak oleh temannya yang juga seorang ibu rumah tangga. “Bu Lucky kader jumantik ya posyandu,” bebernya.
Ditanya mendapat apa dari demo dengan polos dia menjawab dapat kaos dan uang saku Rp 50 ribu. “Sudah itu saja,” imbuhnya.
Pendemo lain dengan inisial MA juga mengaku serupa. Dia diajak temannya yang merupakan kader lingkungan atau fasilitator kelurahan di tempatnya untuk melakukan demo di Kantor Bawaslu. “Ada grup WA-nya,” terang dia
Sementara usai menjalani pemeriksaan, Eri Cahyadi yang didampingi Kadiskominfo M Fikser dan Kabag Hukum Pemkot Surabaya, Ira Tursilawati sempat memberikan keterangan pada awak media.
“Hari ini pada intinya ditanya yang pertama terkait banner. Pada intinya saya tidak pernah tahu, selalu saya katakan tidak pernah tahu,” ujarnya.
Dia juga meminta para pendukungnya untuk mengerti posisi dirinya saat ini yang masih berstatus ASN. Menurutnya, apa yang dilakukan semata-mata menjalankan program-program pemerintah. Sehingag tidak baik apabila diseret-seret ke masalah politik.
”saya mohon sanget ibu-ibu untuk mengerti posisi saya saat ini,” katanya.
Sebelum beranjak, Eri sempat dimintai tanggapan wartawan terkait adanya upaya mobilisasi kader Jumantik dengan iming-iming uang. Menurut dia, dirinya sama sekali tidak tahu mengenai hal itu. “Tanyain saja mereka. Tanyain uangnya di mana, siapa yang kasih. Pegang saja,” ujarnya. KBID-DJI