KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Dewan Minta Kaji Ulang Gedung Sekolah Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati.@KBID2021

KAMPUNGBERITA.ID – Rencana Pemkot Surabaya ingin menjadikan gedung sekolah sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) pasien Covid-19, mendapat respon dari Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati.

Terbaru ini Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan Kota Surabaya telah mengeluarkan surat nomor 420.1/3858/436.7.1/2021 tentang Sekolah Negeri yang ditunjuk sebagai tempat isolasi mandiri (isoman).

Legislator perempuan yang akrab disapa Ajeng ini, tidak sepakat apabila gedung sekolah akan dijadikan tempat isolasi mandiri. Meski di satu sisi ia mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya dalam penanganan Covid-19.

“Pemkot melakukan segala upaya untuk menambah tempat isoman. Tetapi jangan mencari sekolah untuk jalan pintas karena aset pemerintah,” kata Ajeng saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Kamis (22/7/2021).

Ia menegaskan, dalam memilih tempat isolasi mandiri seharusnya Pemkot Surabaya perlu memikirkan secara prioritas terkait gedung yang akan ditentukan dan tidak menargetkan gedung SD disetiap kelurahan, kriteria apa yang dipakai pemkot dan warga mempertanyakan jika warga sekitar tidak mendukung langkah pemkot, lalu langkah lainnya apa?

“Carilah secara prioritas, yang pertama gedung olahraga, kedua kantor yang tidak pakai dan ketiga fasos lainnya termasuk tempat rekreasi, taman, balai RW, ibadah yang terakhir adalah sekolah,” terang Ajeng.

“Sehingga boleh ada efisiensi anggaran, tetapi jadikan sekolah sebagai tempat pilihan terakhir,” imbuhnya.

Selain itu, Legislator Gerindra ini juga menyinggung soal transparansi data Covid-19 yang perlu disampaikan di tingkat RT/RW.

“Langkah strategis baiknya yaitu meningkatkan transparansi data covid RT dan RW agar masyarakat semakin teredukasi,” pungkasnya.

Ia meminta Pemkot Surabaya lebih intens menjalin komunikasi dengan pejabat kampung maupun tokoh masyarakat setempat soal status penyebaran Covid-19.

“Kedua, mengadakan musyawarah kepada RT dengan zona merah, saya yakin banyak yang akan kooperatif karena menyangkut kebutuhan bersama. Ketiga, mencari fasos yang memadai untuk dijadikan tempat isoman. Sehingga tempat isoman bersifat efektif dan efisien, perlu ada persiapan yang matang,” ungkapnya.

Terakhir, ia menyarankan agar Pemkot Surabaya dapat bersinergi dengan Pemprov Jatim terkait hal ini. “Yang terbaik adalah sinergi dengan provinsi, Ggdung SMA dan SMK yang dimungkinkan sebagai tempat isoman,” tambahnya. KBID-DJI-BE

Related posts

Komitmen Pendidikan Gratis untuk SMA/SMK, DPC PDIP Surabaya Siap Menangkan Gus Ipul-Anas

RedaksiKBID

Makan ‘Berkat’ Usai Tahlil, Puluhan Warga Karangkuten Mual-mual

RedaksiKBID

Bus DPRD Kota Surabaya Kecelakaan di Tol Pasuruan, 4 Orang Terluka

RedaksiKBID