KampungBerita.id
Kampung Raya Teranyar

Aplikasi ‘Silacak’ Siap Dioperasikan, Pemkab Gresik Gandeng TNI-Polri Tracing Sebaran Covid-19

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani bersama para peserta pembekelan Aplikasi Silacak di ruang Mandala Bhakti Praja, Gresik, Rabu (4/8). @KBID2021

KAMPUNGBERITA.ID – Pemerintah Kabupaten Gresik menggandeng TNI dan Polri untuk melakukan tracing penyebaran Covid-19. Berbekal aplikasi ‘Silacak’ yang sudah diluncurkan Kementerian Kesehatan, Pemkab Gresik melalui Dinas Kesehatan menggelar pembekalan untuk para Danramil, Kapolsek dan Kepala Puskesmas terkait penerapan aplikasi Silacak di ruang Mandala Bhakti Praja kantor Bupati Gresik, Rabu (4/8).

Seperti diketahui, aplikasi Silacak tersebut merupakan aplikasi pencatatan secara digital data kontak erat pasien Covid-19 yang memberikan kemudahan pelacakan yang nantinya akan dilakukan bidan desa, babinsa dan juga babinkamtibmas.

Saat ini masih dalam tahap pengenalan kepada para tracer. Yakni Bidan desa, aparat Babinkamtibmas dan Babinsa.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menyampaikan, dalam situasi penanganan Pandemi Covid-19 ini perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Seperti yang dilakukan saat ini, Pemerintah Kabupaten Gresik bersama dengan jajaran TNI-Polri melalui bidan desa, babinsa dan babinkamtibmas akan bersama-sama melakukan tracing terhadap penyebaran Covid-19 di daerah masing-masing.

“Dengan kolaborasi bersama jajaran TNI-Polri ini merupakan upaya untuk mengatasi dan menekan angka penyebaran Covid-19. Ini juga menjadi salah satu ikhtiar bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik.

Ia mengatakan, dengan kemudahan melakukan tracing terhadap penyebaran Covid-19, maka akan mempermudah juga penanganan dilapangan. “Dengan adanya tracer tersebut akan memudahkan petugas di lapangan dalam memantau orang yang memiliki Riwayat kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi dengan cepat dan akurat sehingga dapat dengan segera ditangani,” pungkas Gus Yani.

Secara teknis, aplikasi ini memudahkan pelacakan yang dulunya tercatat secara manual. Karena daerah penyebaran Covid-19 sangat luas, maka pelacakan menggunakan pendekatan 15 orang kontak erat pertama. Begitu kontak terdekat pertama diidentifikasi, hasilnya akan dilaporkan melalui system aplikasi Silacak.

Server SiLacak langsung terhubung ke pusat. Sehingga data tracing dapat langsung dimonitor oleh Kemenkes RI. “Nantinya petugas tracing memegang akun SiLacak. Mereka dari Babinsa dan Babinkamtibmas,” jelasnya. KBID-GRE

Related posts

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif, Bawaslu Kota Surabaya Libatkan Mahasiswa

RedaksiKBID

Kementrian Lingkungan Hidup Terbitkan Izin, Pemkot akan Kelola Limbah B3 Sendiri

RedaksiKBID

PPDB Dibuka, Pendaftar di SMKN 1 Jetis Mojokerto Membeludak

RedaksiKBID