KampungBerita.id
Headline Matraman Peristiwa Teranyar

Benteng Pendem, Bakal jadi Ikon Ngawi Selain Museum Trinil

Salah satu sudut Benteng Pendem, meski sudah berusia ratusan tahun bangunan tersebut tetap kokoh berdiri.foto:ciricara

KAMPUNGBERITA.ID – Selain Museum Trinil yang didirikan tahun 1891, Kabupaten Ngawi bakal memiliki obyek wisata andalan yakni Benteng Pendem. Museum Trinil sendiri dibangun oleh Eugene Dubois. Museum Trinil menyimpan ribuan fosil binatang termasuk fosil manusia Pithecanthropus Erectus.

Museum yang terletak 15 kilometer dari pusat Kota Ngawi ini, memiliki cerita di balik pendiriannya. Sejarah tersebut telah tertulis dalam buku Panduan Museum Trinil.

Sementara Benteng Pendem dibangun sejak tahun 1839 itu. Bangunan yang masuk cagar budaya ini dulunya bernama Benteng Van Den Bosch dan berlokasi di Kelurahan Pelem, Kecamatan Kota Ngawi, Ngawi, Jawa Timur.
Ke depan Benteng Pendem bakal menjadi obyek wisata sejarah unggulan di wilayah tersebut mengingat pemkab setempat berencana merenovasi benteng yang dulunya milik Belanda itu.

Penamaan Benteng Pendem lantaran bangunan ini di bawah permukaan tanah dan hampir seluruh bangunan tidak terlihat dari kejauhan. Karena itu benteng ini seperti terpendam dalam tanah. Saat itu, benteng tersebut digunakan sebagai tempat pertahanan pasukan Belanda di bawah pimpinan Johannes Van den Bosh.

Kabid Pariwisata Disparpora Ngawi, Warsito mengatakan, berdasar penuturan sejarah bentang yang dibangun tahun 1839 dan selesai pada tahun 1845 tersebut merupakan markas besar pasukan Belanda. Benteng tersebut menjadi tempat perlawanan Belanda terhadap pasukan Pangeran Diponegoro.

Banyak bangunan dan ruangan di dalamnya yang dulunya difungsikan untuk bermacam kegiatan terbengkalai. Untuk itu, Pemkab Ngawi berencana melakukan revitalisasi agar Benteng bersejarah tersebut bisa dimanfaatkan untuk wisata sejarah di Ngawi.

Kepastian untuk merevitalisai benteng setelah Kemenpar menyetujui anggaran Rp 11 miliar yang diajukan pemerintah setempat. Sebelumnya, Pemkab mengajukan anggaran sebesar Rp 21 miliar. ”Yang disetuji Rp 11 miliar,” kata Warsito./INYONG M

 

Related posts

Berangkat Sekolah, Pelajar Lumajang Bisa Nikmati Angkot Gratis

RedaksiKBID

Komisi C DPRD Surabaya Desak Penataan Kawasan Wisata Religi Ampel Direalisasikan

RedaksiKBID

Gubernur Jatim Imbau Semua Kalangan Hormati Hasil Penghitungan Suara

RedaksiKBID