KAMPUNGBERITA.ID-Puluhan warga Kelurahan Tegalsari yang mayoritas emak-emak mengadu ke DPRD Kota Surabaya, Senin (18/4/2022). Mereka mengadu karena belum menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Warga Tegalsari tersebut diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony dan Wakil Ketua Komisi D, Ajeng Wira Wati.
“Mereka mengeluhkan bantuan PKH. Dulu mereka ada yang menerima, tapi sekarang kok tidak terima lagi. Bahkan, ada yang sampai sekarang enggak dapat, tetapi dapat ke ATM,” ujar AH Thony, Senin (18/4/2022).
Lebih dari itu, kata Thony, warga juga mengeluh karena kerap terjebak antrean panjang. Mereka mengira termasuk bagian masyarakat penerima bantuan. Namun ternyata kosong. “Ya, ini karena tidak ada penjelasan secara konkret dari pendamping,” tegas Thony.
Lebih jauh, dia menyatakan, setelah dicek beberapa warga Tegalsari sebenarnya masuk dalam sampling. Kendati demikian, ada sebagian terputus sejak 2001. Sehingga ini jadi masalah karena tidak disampaikan secara gamblang oleh pendamping.
“Kelihatannya, pendamping PKH tidak kooperatif dan tidak memiliki tanggung jawab, menyalurkan informasi ke warga masyarakat yang berstatus PKH,” keluh Thony.
Selain itu, Thony yang juga Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Surabaya ini menduga pendamping bingung. Sebab ada yang mengurus beras, minyak, dan uang. Maka yang terjadi mereka saling lempar tanggung jawab. “Manajemen Kementerian Sosial dan Dinsos dirapikan supaya tidak merepotkan,” tegas Thony.
Karena itu, dia yakin banyak kasus seperti ini di lapangan. Maka pihaknya mendorong agar pihak terkait memberikan kepastian. Begitu pula dengan sosialisasi, Thony mengingatkan supaya lebih konkret dan masif kepada masyarakat penerima PKH.
“Ini sudah saya foto, sampling ini kan kelihatan. Ini hanya sebagian saja dari warga datang ke dewan, “pungkas Thony KBID-BE