KAMPUNGBERITA.ID – Kontestasi kepala daerah 2024 tak akan lama lagi. Kepala daerah incumbent memiliki tantangan yang jelas tidak mudah dalam kontestasi mendatang. Bagaimanapun kepemimpinan Jawa Timur butuh legacy yang mudah diingat masyarakat.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdus Salam mengungkapkan legacy berdimensi tecno populism penting untuk diwujudkan sebagai salah bentuk peninggalan material mercusuar yang bisa dengan mudah diingat oleh masyarakat.
“Salah satu yang bisa didorong adalah dengan merealisasikan terwujudnya Islamic Science Park atau ISP di Madura. Jika ini bisa diwujudkan maka akan memiliki dampak kuat tidak saja secara simbolik, tetapi juga faktual bagi peningkatan elektabilitas Bu Gubernur. Apalagi seingat saya itu juga termasuk program yang dijanjikan Bu Gubernur,” tutur Surokim, Rabu (8/12/2021).
Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Jatim Tahun 2021 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini menambahkan, legacy itu jelas akan lebih mudah diingat. Terlebih jika dibangun di area pintu gerbang Suramadu dan terhubung serta terkoneksi dengan kompleks area pesarean Syaikhona Kholil sebagai salah satu destinasi pusat wisata religi Madura.
“Saya pikir itu akan punya efek signifikan bagi pembentukan simbolik power Bu Gubernur dan potensial mematik dukungan arus bawah dan para kiai sehingga bisa menjadi modal kuat untuk kontestasi 2024. Siapa saja yang masuk dan keluar kawasan Madura akan selalu ingat jika ada ISP,” ujar alumni santri Ponpes Darul Ulum, Langitan, Tuban itu.
Surokim melanjutkan, sebagaimana publik tahu keberadaan ISP ini bisa menjadi sarana memelihara dan simbol religiusitas masyarakat Madura. Tentu sekaligus menjadi bentuk pengakuan akan pentinnya Madura sebagai salah satu pusat peradaban Islam di di Pulau Jawa.
“ISP jelas akan punya efek multidimensi tidak saja bagi pengembangan kultur masyarakat Madura yang religius, tetapi juga bisa mematik tumbuhnya pembangunan ekonomi masyarakat Madura, seperti ekonomi syariah, pusat halal, dan edukasi Islam,” tandasnya.
Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) ini menjelaskan, hal itu akan punya impact multidimensi, tidak saja ekonomi, tetapi juga sosial, politik, pendidikan dan budaya masyarakat Madura. Sebab, selama ini pembangunan Madura mungkin dianggap kurang visioner dan progresif.
“Jadi dengan mewujudkan ISP ini, Bu Gubernur akan bisa mematik semangat masyarakat Madura di dalam membangun lebih progresif dan akseleratif. Saya pikir ISP sangat strategis dan memiliki daya impact cukup kuat di 2024,” pungkasnya. KBID-FJN