KAMPUNGBERITA.ID – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memberikan izin diadakannya sekolah tatap muka untuk wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3.
Untuk saat ini pemerintah, Kemdikbudristek berfokus mengembalikan anak-anak ke pembelajaran tatap muka (PTM) dengan cara yang paling aman yakni protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Apakah Surabaya yang kasus Covid-19 nya terus melandai sudah siap menyelanggarakan PTM? Ketua Komisi D (Bidang Kesra) DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah dengan tegas menyatakan sekolah negeri maupun swasta di Surabaya sudah siap.
Bahkan, dia optimistis bulan depan Surabaya masuk zona kuning seperti yang diharapkan Wali Kota Eri Cahyadi. “Insya Allah bulan depan Surabaya masuk zona kuning atau level 3, sehingga bisa menyelanggarakan PTM. Tentunya dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Surabaya sudah siap,” ujar dia.
Saat ini, menurut Khusnul, Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian kamar di Rumah Sakit (RS) Kota Surabaya juga menurun. Dia mencontohkan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), saat ini sudah kosong. Begitu juga rumah sakit lainnya, meski masih ada rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, tapi trennya terus melandai.
Ditanya persiapan sekolah-sekolah di Surabaya, Khusnul Khotimah menyatakan, jika sekolah- sekolah di Surabaya, baik negeri maupun swasta sudah siap menyelenggarakan PTM.
“Jujur, kita sudah sosialisasi dan mempersiapkan ini sejak lama. Tahun kemarin ketika kasus Covid -19 sudah melandai, kita sudah ada instruksi untuk persiapan PTM. Bahkan, rencananya tahun ajaran baru 2021/2022 ini akan dilakukan PTM, tapi karena kasus Covid-19 naik, maka PTM ditunda lagi. Semoga kondisi terus membaik sehingga bulan depan bisa PTM. Yang jelas, infrastruktur sekolah negeri maupun swasta di Surabaya sudah siap,” tegas dia.
Lebih jauh, politisi perempuan PDI-P Surabaya ini menjelaskan, ketika berbicara sekolah SMP akan membuka PTM, pihaknya melakukan sidak ke sejumlah sekolah dan apa yang menjadi assessment sesuai SKB empat menteri, terkait penanganan pandemi Covid-19, mereka semua sudah siap.
Bahkan, lanjut dia, sudah ada komitmen dari orangtua atau wali murid, bahwa mereka akan menjemput anaknya tepat waktu dan membawa bekal makanan sendiri, karena memang tak boleh makan di kantin.
Artinya, tandas Khusnul Khotimah, sebenarnya kapan PTM akan diselenggarakan, Surabaya sudah siap. Sepanjang kasus Covid-19 terus melandai seperti saat ini. “Yang jelas, kepatuhan masyarakat harus tetap terjaga dan kesadaran terus dilakukan. Insyaallah dalam waktu dekat PTM akan dibuka,” tutur dia.
Dia menilai dari sisi psikologis anak-anak sudah mulai banyak yang merasakan kesepian, depresi, frustasi karena harus di rumah saja. Bila hal ini dilanjut terus bisa saja dampaknya permanen dan tidak bisa memberikan kesempatan luas dan makin banyak learning loss dan dampak psikologis yang bisa permanen risiko yang terlalu besar bagi peserta didik.
Soal daerah yang sudah masuk zona hijau atau kuning, apakah bisa menyelenggarakan PTM? Khusnul Khotimah menyatakan, itu memungkinkan dilaksanakan kalau bicara soal klasifikasi atau pemetaan berbasis wilayah. Covid-19 kan berbasis kelurahan dan kecamatan.
“Ya, sangat dimungkinkan untuk menyelenggarakan PTM. Tapi, saat ini kita bicara secara keseluruhan (Kota Surabaya) karena kaitannya dengan vaksinasi, ” pungkas dia. KBID-BE