KampungBerita.id
Lakone Teranyar

Khofifah Berupaya Tingkatkan Kualitas Asupan Gizi Masyarakat

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.@KBID2019

KAMPUNGBERITA.ID – Masyarakat Jatim harus diedukasi akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Apabila asupan gizi yang diterima buruk akan berpengaruh bagi otak dan tumbuh kembang anak. Contoh kecilnya adalah masalah tinggi badan.

Oleh sebab itu, pemerintah harus membreakdown segala upaya untuk meningkatkan kualitas asupan gizi bagi masyarakat. Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) membahas tentang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (5/4).

Gubernur Khofifah menjelaskan, dengan kualitas gizi yang kurang bagus, maka secara otomatis usia harapan hidup akan menurun. Dan di Jatim sendiri, diakui kalau kondisi tersebut lebih rendah dibandingkan Jabar.

“Padahal tingkat ekonominya terus meningkat,”jelas Gubernur yang meminta jajaranya bersama seluruh stakeholder untuk mencari penyebab persoalan. Salah satunya adalah masalah asupan gizi yang kurang baik.

“Ada beberapa daerah di Jatim yang asupan gizinya kurang baik. Tentunya hal ini belum sesuai harapan yang harus dicarikan solusinya,” jelasnya.

Sebagian besar masyarakat, kekurangan gizi bukan karena faktor kemiskinan. Dari tinjauan lapangan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, sebagian besar belum teredukasi betapa pentingnya asupan gizi bagi tumbuh kembang anak. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan merevitalisasi Taman Posyandu dan PKK. Dimana lebih gencar dalam mensosialisasikan bahaya gizi buruk bagi anak anak. Kemudian, pemerintah juga harus menggandeng perguruan tinggi.

Sebagai contoh, Kabupaten Bangkalan menjadi salah satu wilayah dengan jumlah kurang gizi yang cukup berat. Pemerintah Jatim bersama Pemkab Bangkalan bisa menggandeng Universitas Trunojoyo Bangkalan untuk berupaya bersama memberikan pengertian kepada masyarakat. Misalnya, diawali pada tahun 2019 di satu kecamatan menyosialisasikan pentingnya gizi.

“Kenapa harus satu kecamatan dulu? Biar bisa lebih fokus dalam mensosialisasikannya,”jelas Gubernur.

Selanjutnya, perbaikan gizi juga dipengaruhi oleh adanya sarana jamban yang memadai di lingkungan masyarakat. Dan sampai saat ini, baru 64 % rumah tangga yang sudah berjamban. Titik- titik yang belum ada jambannya sudah teridentifikasi. Sebagian besar berada di wilayah tapal kuda.

Pemerintah sendiri, katanya, berencana membuat jamban komunal, dimana setiap lima mandi, cuci, kakus (MCK) terdapat satu safety tank. Oleh karena itu, Gubernur Khofifah menghimbau agar dalam membangun jamban, masyarakat bisa melakukannya dengan bergotong royong.

“Ditargetkan lima tahun mendatang sudah 99 persen rumah tangga di Jatim memiliki jamban,” tambahnya. KBID-HMS-DAY

Related posts

Fraksi PSI Dorong Puskesmas Berikan Pelayanan yang Baik kepada Warga Surabaya,  Khususnya Penggunaan Ambulans

Baud Efendi

Perjuangkan Nasib Pedagang Pasar Turi, Khofifah Siap Negosiasasi Ulang

RedaksiKBID

Sepekan Dibuka, Program Mudik Gratis Dishub Ponorogo Sisakan Beberapa Kursi

RedaksiKBID