KAMPUNGBERITA.ID – Surabaya menyiapkan konsep wisata heritage. Namanya; wisata sejarah Soekarno Trip Surabaya. Konsep itu, dipaparkan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana kepada para investor, di Gedung Spazio, kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo Surabaya, Jumat (7/3).
Para pengusaha dengan latar belakang tour and travel maupun produk UMKM berskala nasional itu, dipersilahkan berinvestasi dalam pengembangan potensi wisata. Malahan, program Soekarno Trip itu, akan masuk kedalam agenda Indonesia Lokal Guide Confrence (ILGC) 2020. Surabaya, akan menjadi tuan rumah dalam ajang pertemuan komunitas guide lokal tingkat nasional yang berafiliasi dengan Google. Rencananya, konfrensi guide lokal ini, akan digelar awal Juli mendatang.
Koordinator ILGC wilayah Surabaya, Nanang Priyo Utomo menyatakan Surabaya harus memiliki spot pariwisata dengan nilai sejarah yang sudah mendunia. “Soekarno Trip ini bisa menjadi titik spot baru untuk bisa dilihat tidak hanya nasional melainkan dunia,” katanya.
Indonesia Local Guide (ILG), ujar Nanang, selama ini berperan dalam memberikan review secara profesional. Khususnya titik pariwisata yang menjadi jujukan wisatawan asing. Meski keanggotaan ILG merupakan volunteer, namun kinerja para anggota sangat professional.
“Kami dituntut memberikan review terhadap lokasi wisata. Dan itu menjadi panduan bagi pemerintah daerah setempat dalam pengembangan pariwisata,” terang Manajer Event and Promotion Intiland Grande Surabaya ini.
Uji coba atas pariwisata sejarah di Surabaya ini, bahkan sudah dilakukan. Banyak wisatawan asing asal Venezuela, Argentina, dan Belanda menunjukkan minat cukup besar. “Artinya program ini menjadi formulasi pariwisata yang diminati.”
Lokal Guide, menjadi garda terdepan dalam mempromosikan pariwisata. Penilaian dan review berfokus pada kondisi kebersihan, kenyamanan dan keindahan potensi wisata. “Mereka memberikan penilaian review secara data tentang kondisi pariwisata.’’Itu tidak hanya dilihat tingkatan lokal. Melainkan dunia,’’ ujar Nanang.
Kerjasama ILG dengan Pemkot, bisa memberikan informasi dan control bagi pemerintah terhadap pemerihati wisata dan usaha. “Apa saja direview. Wisata, kuliner, dan sangat obyektif,” tutur Nanang.
Wawali Whisnu Sakti menyatakan Soekarno, Trip merupakan program yang terus dikembangkan Pemerintah Kota Surabaya. “Karena gagasan tersebut datang dari cucu Bung Karno, Mbak Puti (Sapaan Puti Guntur Soekarno). Ini amanah bagi kami di pemerintah kota sebagai bentuk pelestarian sejarah bangsa,” terang dia.
WS – Sapaan Whisnu Sakti Buana – menambahkan, Pemkot Surabaya sendiri akan mempersiapkan SDM dari wilayah kampung-kampung tersebut. Bentuknya, pelatihan keterampilan maupun pemberdayaan ekonomi UMKM warga Pandean hingga Peneleh. “Itu dulu disiapkan. Baru nanti proses selanjutnya pembebasan lahan rumah kelahiran Bung Karno,” pungkas suksesor Tri Rismaharini dalam Pilwali Surabaya 2020 ini.KBID-DJI