KAMPUNGBERITA.ID – Abdullah tak bisa bekerja dengan tenang. Berulang kali dia harus menutup rapat hidungnya. Bau tak sedap menganggu aktifitasnya membangun plengsengan sungai Sidomojo, Krian. Saat ditelusuri dia menemukan sesosok mayat perempuan di tepi sungai.
Abdullah menjelaskan, mayat itu ditemukan pukul 09.00. Semula dia mengira hanya pakaian bekas yang mengambang. “Biasanya kan banyak sampah yang terbawa arus sungai,” ucapnya saat ditemui.
Namun, setelah dipelototi, ternyata tidak hanya pakaian yang mengambang. Dia melihat sesosok tubuh perempuan. “Langsung saya lari memberitahu ke warga,” jelasnya.
Selang 15 menit, polisi dan pihak desa tiba di lokasi. Sejumlah warga turun ke sungai. Mengangkat jenazah. Dengan memakai kain sisa spanduk korban diletakkan di bibir sungai.
Korban mengenakan daster hitam dipadu dengan motif daun warna emas. Di bagian mulut ada bekas luka. Tangan korban sudah membiru.
Kapolsek Krian Kompol M Kholil menuturkan petugas memeriksa kondisi jenazah. Dari pemeriksaan fisik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Luka di bibir disebabkan benturan benda saat tenggelam,” ucapnya.
Kholil menambahkan, kondisi jenazah terlihat utuh. Kemungkinan baru satu hari tenggelam. Untuk lebih jelasnya, polisi membawa korban ke RS Pusdikgasum, Porong. “Jenazah di otopsi,” terangnya.
Petugas juga masih berupaya menemukan identitas korban. Kholil mengatakan saat ini pihaknya tengah menelisik warga yang melaporkan kehilangan keluarganya.
Terhitung sudah dua kali polisi menemukan mayat di sungai. Bulan lalu, warga Desa Temu, Prambon menemukan mayat mengambang di Sungai Kedung Oeling. Sampai saat ini belum ditemukan identitas korban.
Seminggu sebelumnya, Muntholib terjun ke dam Pulosari, Prambon. Warga setempat mengira dia sedang berenang. Selang satu jam warga desa Belahan Tengah, Mojosari itu ditemukan tewas. KBID-TUR