KAMPUNGBERITA.ID – Pagar Nusa menggelar kejuaraan pencak silat Al Khoziny Cup 1. Kejuaraan itu sekaligus menjadi ajang silaturahmi persatuan dan kesatuan bangsa. Sekaligus untuk melestarikan pencak silat budaya bangsa melalui prestasi olahraga,
Even bergengsi SeJawa- Bali tersebut dihelat selama 4 hari, yakni mulai tanggal 20-23 Desember 2018 di Gedung Sport SMK 10 November Sidoarjo. Turnamen ini diikuti sebanyak 638 pendekar pencak silat ini berasal dari wilayah Jawa Timur.
Nawawi ketua pelaksana turnament Al Khoziny Cup 1 mengatakan, kegiatan ini selain ajang silaturahim, juga lebih mengembangkan potensi-potensi pendekar pencak silat khususnya Pagar Nusa semakin bersinar di kancah Internasional.
“Kita tahu sendiri di Indonesia pencak silat sangat mendukung kiprah dan prestasi olahraga di kancah internasional,” jelasnya, Minggu (23/12). Dikatakan, turnamen ini juga dalam rangka memperingati Dismaulidiyah Pagar Nusa Ponpes Al Khozini Ke – 25. Pihaknya menyebut agar terciptanya budaya hidup sehat melalui olahraga dan persatuan.
Nawawi berharap, dengan diadakan kejuaraan ini, muncul atlet dari Pagar Nusa yang tampil menyumbangkan prestasinya bagi bangsa dan Negara.
“Pencak silat olah raga asli milik bangsa Indonesia, sepatutnya kita melestarikan dan mempopulerkan olah raga peninggalan nenek moyang kita,” cetus nya.
Turnamen ini mempertandingkan 4 kelas tanding yakni, Kelas Dini, Pra Remaja, Remaja dan Dewasa. Mulai usia 10 hingga 20 tahun.
“Bagi para atlit yang menjadi juara umum akan mendapatkan uang pembinaan dan thropy,” jlentre Nawawi.
Nawawi juga menambahkan, turnamen kali ini juga menjaring bibit unggul yang berprestasi dan akan tercetak melalui kompetisi.
Muhammad Mukhit, (21), pendekar dari kontingen Lamongan ini sangat mengapresiasi kegitan seperti ini. Pria yang fokus sejak tahun 2011 mendalami seni bela diri pencak silat ini berharap semakin digalakkan.
“Semoga harapan saya menjadi atlit nasional bisa tercapai. Turnamen seperti ini bisa menjadi ajang tolak ukur dan pengalaman,” harap salah satu wakil kontingen dari Lamongan yang menurunkan 17 pendekarnya itu.
Sal senada juga diucapkan Efita Dewi Anjani. Wanita 18 tahun tersebut, dengam melalui hobby yang positif ini dirinya berharap mampu menaikkan derajat orang tua dan keluarganya.
“Saya bermimpi menjadi atlit Nasional, syukur alhamdulillah seandainya bisa mewakili Indonesia hingga ke kancah Internasional,” urai pelajar Kelas 3 di MAN 3 Nganjuk tersebut.
Peserta yang hadir kali ini berasal dari perwakilan Yayasan, Cabang, Ponpes, hingga PAC Pagar Nusa Se-jawa Timur mulai dari Pamekasan, Probilnggo, Situbondo, Nganjuk, Kediri hingga Malang, ” pungkasnya. KBID-TUR