KampungBerita.id
Kampung Raya Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

Pasca Golkar-PAN Dukung Prabowo, Ada Upaya Bangun Narasi Seolah-olah untuk Mengeroyok Salah Satu Capres

Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni.@KBID-2023.

KAMPUNGBERITA.ID-Pasca Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) membangun kerja sama politik dengan Partai Gerindra dan PKB mendukung Letjend ( Purn) Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, seketika narasi dibangun seolah-olah kerja sama partai politik ini ditujukan untuk mengeroyok salah satu capres.

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni, upaya-upaya cipta kondisi tersebut sah-sah saja di era demokrasi terbuka seperti saat ini. Namun, dia menilai itu sudah tidak relevan.

Lebih jauh, mantan jurnalis ini menjelaskan, Presidential Threshold ( PT) yang telah disepakati oleh seluruh partai politik pemilik kursi di Senayan (DPR-RI) yang tertuang dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu merupakan konsensus bersama, bahwa calon presiden dan wakil presiden harus diusung oleh gabungan partai politik sekurang-kurangnya 20 persen suara nasional. untuk itu diperlukan kerangka kerja sama koalisi antar partai.

“Bahwa kemudian ada satu partai yang bisa mengusung sendiri alias memiliki golden tiket, itu hak yang didapat atas hasil pemilu sebelumnya, hak yang diperoleh berkat perjuangan dan kerja keras,” ujar Arif Fathoni, Senin (21/8/2023).

Dia membeberkan, kerangka kerja sama gabungan partai politik pengusung Letjend Prabowo Subianto adalah kerja sama politik untuk memenangkan hati rakyat Indonesia agar capres dan cawapres yang diusung bisa menjadi Presiden dan Wakil Presiden ke 8 Republik Indonesia.

Dia menegaskan, ini janganlah dipakai sebagai sarana untuk membangkitkan nostalgia masa lalu seolah diri menjadi calon yang dizalimi. Politik melodramatik seperti itu sudah tidak relevan di era demokrasi serba digital seperti saat ini, karena rakyat semakin cerdas dengan akses informasi tiada batas.

“Kalau masih pakai cara-cara lama untuk mendapatkan empati publik dengan metode playing victim itu sudah ketinggalan zaman dan tidak adaptif dengan pergerakan zaman. Ada pepatah kuno tiada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri, “ungkap dia.

Untuk itu, Toni yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Surabaya ini mengajak masyarakat Surabaya menyambut demokrasi kasih sayang ini dengan adu rekam jejak pengabdian bangsa dan negara, visi Indonesia ke depan bagaimana, sehingga semua masyarakat bisa menyongsong Indonesia emas 2045 dengan penuh kepercayaan diri bahwa Indonesia yang saat ini berusia 78 tahun ini bisa naik dari negara berkembang menjadi negara maju.

“Sekali lagi, sudahi politik melodramatik yang tidak mencerahkan rakyat Indonesia. Pemilu hanyalah sarana estafet kepemimpinan nasional, tapi tujuan nasional tetap tidak akan berubah. Mari kita sambut pemilu dengan riang gembira, siapapun yang terpilih adalah anak bangsa yang terbaik dari yang baik, ” pungkas dia. KBID-BE

Related posts

Pilkada, Kota Mojokerto Rawan Gangguan Keamanan dan Ketertiban

RedaksiKBID

Khofifah-Emil harus Rangkul Semua Pihak Realisasikan Nawa Bakhti Satya

RedaksiKBID

Dewan Bakal Surabaya Intervensi APBD untuk Bantuan SMA/SMK, Risma Pilih Bersikap Hati-hati

RedaksiKBID