KAMPUNGBERITA.ID-Sebagai bentuk kepedulian terhadap pembinaan sepak bola, anggota Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi Demokrat, Suhartoyo memberikan bantuan alat-alat perlengkapan latihan kepada 12 Sekolah Sepak Bola (SSB) anggota Askot PSSI Surabaya.
Penyerahan bantuan kepada 12 SSB itu dilakukan di Lapangan Poral Lidah Wetan, Minggu (12/2/2023) pagi, bertepatan dengan pembukaan kompetisi sepak bola ‘Liga Progresif U-15’ yang digagas SSB Mitra Surabaya.
“Sebenarnya saya cukup lama berempati terhadap sepak bola. Kebetulan memang saya suka sepak bola,” ujar dia.
Suhartoyo mengatakan, perlu disadari oleh masyarakat bahwa bantuan yang dia salurkan ini adalah hak masyarakat. Karena apa? Karena APBD itu kan berasal dari pajak kendaraan bermotor atau pajak-pajak lainnya. Kemudian itu dikelola oleh pemerintah (Wali Kota/Gubernur) untuk dikembalikan ke masyarakat.
“Ini sebagai penyemangat. Bantuan ini bukan dari saya, tapi hasil dari masyarakat yang telah memenuhi kewajiban membayar pajak. Saya hanya kepanjangan tangan saja, “kata Hartoyo, panggilan akrab Suhartoyo.
Sebagai wakil rakyat yang ada di DPRD Jatim, lanjut dia, dirinya harus bisa memberikan apa-apa yang dibutuhkan masyarakat, khususnya di Surabaya.
Untuk bantuan alat-alat perlengkapan latihan ini, menurut Hartoyo, sudah berjalan dua tahun. Dulu bantuan disalurkan melalui KONI, tapi tahun ini melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim. Karena itu, dirinya selalu berkoordinasi dengan Dispora yang merupakan mitra dari Komisi E, sehingga bantuan untuk alat-alat perlengkapan latihan ini sudah dianggarkan. Lantaran kalau tidak ada pengajuan, maka tidak akan ada program seperti ini.
” Ya, dengan berolahraga, minimal masyarakat di Surabaya ini sehat. Jadi itu tujuannya. Jangan hanya yang besar saja dibantu, yang bawah atau kecil ini juga perlu. Karena kaya dan miskin itu sama, yakni sama-sama membayar pajak,” ungkap dia.
Dengan adanya bantuan alat-alat perlengkapan latihan ini, Hartoyo berharap kepada para orang tua, kalau anaknya memiliki bakat di cabang sepak bola agar terus didorong. Jangan sampai sepak bola hanya untuk senang-senang atau sekadar hobi saja. “Jadi, kalau anaknya punya bakat harus dipupuk terus agar bisa berprestasi, ” tandas dia.
Lantas Hartoyo bercerita, ketika masih menjabat Ketua Komisi E DPRD Jatim dulu, dirinya pernah melakukan kunjungan ke KONI Pusat dan meminta tolong agar nasib atlet-atlet yang berprestasi dan telah membawa nama harum bangsa dan negara itu diperhatikan.
“Kalau atlet kita berprestasi di tingkat dunia kemudian berkumandang lagu Indonesia Raya di luar negeri, itu sangat membanggakan sekali, “ungkap dia.
Untuk itu, menurut Hartoyo pemerintah harus hadir. Dia juga berharap pemerintah memberikan fasilitas, terutama kepada para atlet yang berprestasi.
“Ya minimal direkrut dan dipekerjakan di Pemkot Surabaya/Pemprov Jatim. Itu wajib hukumnya. Sehingga jangan sampai ada atlet yang dulu berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia, kemudian setelah pensiun hidupnya justru menderita. Bahkan, sampai harus menjual piala kebanggaannya demi untuk menyambung hidup. Ini miris sekali. Karena itu, kasus seperti ini jangan terjadi. Itu harapan saya,” tutur dia. KBID-BE