KAMPUNGBERITA.ID – Usai Kampung Maspati, Surabaya, Jawa Timur, kini Kampung Simo Kalangan dipilih untuk menjadi menjadi kampung binaan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III di wilayah Surabaya dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Sedikitnya 50 pegawai Pelindo III dan masyarakat Simo Kalangan melakukan aksi kerja bakti untuk membenahi kampung tersebut agar tampak hijau dan asri. Para warga bersama-sama pegawai Pelindo III bergotong royong melakukan pengecatan paving di jalan gang, membuat seni lukis mural bertema pelabuhan, mengecat terowongan tol, penyediaan tong sampah, penyediaan taman baca dan pengembangan tanaman hidroponik, Minggu (1/07). Secara keseluruhan dana yang disalurkan untuk pembenahan kampung tersebut senilai Rp225 juta.
Human Capital and General Affair Director Pelindo III Toto Heli Yanto menyebut bahwa program pembentukan kampung binaan merupakan amanat undang-undang sehingga BUMN tanpa terkecuali wajib turut serta dalam upaya pembangunan ekonomi rakyat dan pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitar.
“Pelindo III sebagai BUMN telah sukses mengembangkan Kampung Maspati menjadi Kampung Wisata yang cukup dikenal di Surabaya tentunya kami tidak berhenti disitu, kami akan bantu kampung-kampung lain seperti Kampung Simo Kalangan yang saat ini dikembangkan agar mengikuti rekam jejak kampung pendahulunya,” imbuhnya.
Kampung Simo Kalangan, yang terletak di tengah kota Surabaya nantinya akan dikembangkan menjadi kampung yang membudayakan tanaman selada hidroponik. “Saat ini hanya beberapa rumah saja yang bertanam dan sekarang sudah semakin banyak jumlahnya untuk itu Pelindo III akan bantu kembangkan lebih besar lagi dengan menyediakan medianya sebagai lahan tanam tumbuhan hidroponik,” jelas Toto Heli Yanto.
Ketua RT Simo Kalangan, Nugroho menambahkan Kota Surabaya memiliki banyak kampung-kampung yg memiliki ciri khas, seperti Kampung Mangga, Kampung Lele, Kampung Jajan, Kampung Lawas, dan kami ingin membudidayakan tanaman selada hidroponik karena saat ini penanaman dengan sistem tersebut hasilnya lebih bagus tanpa menggunakan pestisida dan bisa memanfaatkan lahan sempit di tengah kampung. KBID-HUM