KAMPUNGBERITA.ID-Kelompok Kerja Jurnalis Dewan Surabaya (Pokja Judes) akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) atau Obral-obrol dengan tema “Kartu Miskin Vs Status Ekonomi” di ruang Presroom Pokja DPRD Surabaya, Rabu (25/1/2023).
Pada diskusi tersebut, Pokja Judes akan menghadirkan dua narasumber kompeten di bidangnya, yakni Pengamat Sosial dan Politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Moch. Mubarok Muharam dan Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Dra. E.C Hj. Pertiwi Ayu Krishna.
Ketua Pokja Judes, Maulana mengatakan, munculnya ide diskusi ini karena sebagai jurnalis perlu menyuguhkan informasi teraktual untuk masyarakat, terkait kebijakan Pemkot Surabaya yang kini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat maupun di kalangan anggota DPRD Surabaya. Ada yang setuju dan ada yang menolak.
“Berangkat dari situlah, kita sebagai jurnalis ingin mendiskusikan dan menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat,” ujar Maulana, Selasa (24/1/2023).
Dia berharap, kehadiran dua nara sumber dalam diskusi yang dibawakan secara santai dan penuh inspirasi ini bisa menghadirkan solusi terbaik dari setiap tema yang diusung.
“FGD ini jadi ajang pencerahan bagi jurnalis dan masyarakat umum. Ini karena tema-tema yang kita usung adalah realita yang terjadi di masyarakat,” terang dia.
Meski sering menggelar berbagai kegiatan, namun untuk diskusi seperti ini akan digelar secara rutin dengan tema berbeda-beda. Ini juga untuk mengasah kemampuan jurnalis DPRD Surabaya dalam menggali dan menganalisis persoalan yang terjadi di masyarakat.
“Diskusi seperti ini kita rencanakan secara rutin dua Minggu sekali dengan tema berbeda, ” ungkap Maulana.
Persoalan yang dijadikan bahan diskusi adalah kebijakan Pemkot Surabaya yang lagi ngetren, yakni penempelan stiker keluarga miskin (Gamis). Ini berkaitan dengan kondisi sosial, ekonomi, serta kesejahteraan warga, bahkan persoalan politik.
“Ya, mudah-mudahan dari hasil diskusi ini bisa memberi pencerahan masyarakat, sehingga bisa membawa kehidupan lebih baik,” tandas dia.KBID-BE