KAMPUNGBERITA.ID – Insiden limbah debu yang diduga berasal dari beberapa perusahaan di kawasan PT SIER Surabaya masih dipersoalkan. DPRD Surabaya meminta PT SIER dan DLH Kota Surabaya benar-benar serius mengatasi persoalan tersebut. Hal ini lantaran hingga kemarian belum ada progres yang baik dari penyelesaian kasus tersebut. Bahkan warga kian geram dengan sikap kedua instansi tersebut.
Persoalan ini sempat dibahas di Komisi A DPRD Surabaya, setelah mendapat keluhan dari warga Rungkut Kidul yang terdampak limbah debu itu.
Namun, rapat tersebut tak menunjukkan hasil yang signifikan. Sebab Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya dan tim uji dari ITS tak hadir dalam rapat yang digelar pada Senin (1/3/2021) lalu.
Persoalan itu juga kembali menjadi pembahasan di Komisi B yang merupakan mitra kerja dariPT SIER sebagai salah satu BUMD di Surabaya.
Hasil rapat tersebut tak jauh berbeda seperti yang telah dibahas oleh Komisi A. Sampai sekarang ini, semua pihak yang terlibat dalam persoalan limbah debu masih menunggu hasil laboratorium dari DLH Surabaya.
“Kami meminta kepada pihak PT SIER untuk mengurangi pengeluaran debu sembari menunggu dari hasil lab dari DLH yang katanya akan keluar pada pertengahan maret,” kata Wakil Ketua Komisi B, Anas Karno, Senin (8/3/2021).
Dalam persoalan ini, Komisi B mengeluarkan beberapa rekomendasi kepada PT SIER agar segera ditindaklanjuti.
Salah satunya ialah PT SIER harus memberikan kontribusi kepada warga yang terdampak limbah abu, mulai dari kebersihan hingga kesehatan masyarakat yang terdampak.
Kemudian, apabila limbah debu masih mengganggu aktivitas warga Rungkut Kidul, maka Komisi B akan mendatangi PT SIER secara langsung.
“Apabila dari debu itu masih banyak menganggu daripada lingkungan, kita akan sidak lagi sama-sama komisi B,” tegasnya.
Di satu sisi, perwakilan DLH Surabaya enggan memberikan sedikit keterangan saat diwawancarai awak media. Setelah rapat, perwakilan DLH langsung berjalan keluar ruangan dan tidak menggubris wartawan yang melontarkan pertanyaan. KBID-BE