KAMPUNGBERITA.ID – Pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya menggelar rapat koordinasi membahas situasi keamanan dan ketertiban (sitkamtibmas) Kota Surabaya pada awal 2022 bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya di ruang sidang paripurna DPRD Kota Surabaya, Rabu (19/1/2022).
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengaku bersyukur lantaran Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak bersama jajarannya hadir dalam rapat koordinasi yang pertama kali dilakukan ini.
“Pertama kita ingin meningkatkan sinergitas antara DPRD Kota Surabaya dengan jajaran kepolisian terutama di jajaran Polres Pelabuhan Tanjung perak,” ujar dia.
Awi, panggilan Adi Sutarwijono menjelaskan, sejumlah anggota DPRD Surabaya juga memberikan perhatian terhadap kasus narkoba dan kekerasan ibu dan anak yang dirasa sering muncul pada pemberitaan di media massa Surabaya.
Lebih jauh, dia berharap agar sinergitas ini semakin diperkuat lagi termasuk dengan penguatan sarana dan prasarana kepolisian yang bisa diendorse oleh DPRD dengan Pemkot Surabaya.
Terkait sinergitas penanganan pandemi Covid-19 di lapangan, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti mengatakan, jika ini sudah berjalan, seperti vaksinasi dan upaya menekan lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya agar semakin menurun.
“Saya kira ini tidak lepas dari sinergi antara DPRD, pemkot dan juga kepolisian,” kata Reni Astuti.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Anton Elfrino Trisanto menyampaikan terima kasih telah diberikan kesempatan dalam rapat koordinasi bertemu dengan pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya.
“Kami di sini juga memberikan informasi evaluasi satu tahun ke belakang tahun 2021 dan progam kita pada 2022,” ujar AKBP Anton.
Dia berharap agar kolaborasi antara Polres Tanjung Perak dan DPRD Kota Surabaya tidak berhenti sampai di sini. “Harapannya kolaborasi dengan DPRD seperti ini bisa terus berlanjut,” pungkas dia.
Tanya Jawab
Sementara dalam rakor Sitkamtibmas tersebut diwarnai tanya jawab.
Anggota Fraksi PDIP, Siti Maryam ingin menitipkan pesan kepada AKBP Anton soal kasus yang saat ini lagi ngetren, yakni tentang kejahatan seksual. Dan, asus ini tak mengenal umur.
“Karena terjadi kekerasan seksual dampaknya anak menjadi sensitif dan ketagihan. Ternyata pengaruh seks didapat dari handphone dan media sosial (medsos). Hal yang sensitif ini belum ada filternya. Kami mohon nantinya ada batasan atau linknya dihilangkan,” ujar Siti Maryam.
Selain masalah kejahatan seksual, Siti Maryam yang juga anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya ini juga menyoroti masalah narkoba.
“Narkoba ini sangat berbahaya. Karena itu orang tua harus memahami tanda-tanda kalau orang kena narkoba, ” tandas dia.
Hal senada diungkapkan Ketua Fraksi PKB, MInun Latif. Tentang kampung bebas narkoba perlu digalakkan kembali. ” Tetangga saya banyak yang ditangkap polisi karena kasus peredaran dan penggunaan narkoba. Ini karena saat dilakukan pembinaan tak ada yang ikut, sehingga mereka tak paham kejamnya narkoba. Langkah apa yang harus kita lakukan karena ada kabar ketika mereka keluar penjara memiliki banyak jaringan, ” tanya dia.
Menanggapi ini AKBP Anton mengatakan, jika pihaknya akan melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan seksual. Meski begitu, dia berharap kekuatan keluarga kecil dan bahagia dijalankan kembali. Karena semua itu bermula dari keluarga. “Jadi perlu penguatan keluarga,” tandas dia.
Terkait narkoba, AKBP Anton mengatakan, Polres Pelabuhan Tanjung Perak sudah mencanangkan program narkoba. “Ini kita evaluasi terus dan kita mapping daerah mana yang banyak kasus narkobanya. Jadi daerah yang belum baik ini akan kita ubah jadi baik, “pungkas dia. KBID-BE