KAMPUNGBERITA.ID – Peternak ikan hias di Desa Kebakalan RT 1, RW 1, Kecamatan Porong Sidoarjo, sukses hasilkan jutaan rupiah perbulan berkat bisnis budidaya ikan hias jenis guppy. Bahkan ikan hasil budidayanya diekspor ke Vietnam hingga Singapura.
Adalah Iwan Kurniawan, (38) seorang programmer komputer yang kini beralih profesi sebagai seorang peternak ikan karena hasilnya cukup menggiurkan. Berawal sekitar 4 tahun lalu,dirinya memperhatikan keindahan ikan kecil namun cantik warnanya ditambah lagi ikan tersebut dapat hidup damai dengan jumlah yang banyak. Dirinya lantas browsing di internet dan didapat ikan hias tersebut jenis Guppy. ” Saya perhatikan ikan ini jumlahnya banyak tapi tidak berkelahi. Kalau dibandingkan dengan ikan lain misalnya cupang bila dicampur sudah berkelahi dengan yang lainnya, jum’at (28/6)” kata Iwan.
Setelah tahu jenis nya dan mempelajari prospek bisnisnya, Iwan menyisihkan uang sekitar 350 ribu rupiah untuk membeli 3 pasang indukan Guppy jenis Albino Full Red. Tidak disangka, satu bulan berikutnya dari 3 pasang indukan tersebut hasilkan anakan mencapai ratusan ekor. “Dulu masih pelihara nya di bak bukan akuarium. Jumlah nya banyak saya jual per paket karena masih merintis usaha. Dari ikan untuk ikan,” tambah Iwan.
Dari hasil jualannya jenis AFR tersebut,Iwan perlahan mulai memperbanyak jenis dan mengembangkan usahanya dengan mengganti bak menjadi akuarium.
Ribuan ekor ikan guppy nampak berenang di akuarium yang berada di samping rumah dan di dalam rumah. Puluhan jenis ikan kecil yang ditaruh di akuarium ukuran 40×60 centimeter tersebut adalah hasil ketekunan Iwan.
Ikan Guppy banyak diminati orang karena keindahan ekor dan warnanya. Ekornya ada yang lebar seperti ikan koi, warnanya juga bervariasi. Jadi akan nampak indah saat ditempatkan di akuarium sebagai hiasan ruangan. Selain itu, perawatan harian ikan ini sangat mudah. Ikan guppy juga bukan tipikal ikan petarung atau ikan individual seperti ikan cupang. Jadi dapat ditempatkan dalam satu akuarium dalam jumlah banyak meski sesama pejantan.
Perawatan harian ikan ini hanya diberi pakan 3 kali sehari. Pakan bisa berbentuk pakan hidup seperti artemia, kutu air,dapnia magna, cacing sutra atau jentik nyamuk. Selain itu juga bisa pakan buatan misalnya pelet udang ukuran mikro, pelet merk MEM dan lain-lain.
Dirumahnya, Iwan memiliki 40 lebih jenis ikan guppy, ikan itu merupakan hasil persilangan yang diotak-atik sendiri. Masing-masing jenis ikan guppy juga memiliki harga yang bervariasi. Untuk ikan yang paling mahal, Iwan menjual sepasang ikan guppy dengan harga mencapai Rp 2,5 juta perpasang.
“Ini jenis dan harga ikan guppy yang kami jual, diantaranya, Albino king koi red ear Rp 2,5 juta, Albino full red Rp 100 hingga Rp 300 ribu, Half blue Rp 150 sampai Rp 250 ribu,
Half white dari Rp 100 hingga Rp 200 ribu, Full moscow antara Rp 100 hingga Rp150 ribu. Blue gras Rp100 sampai Rp 400 ribu, Albino full gold roundtail Rp 200 ribu, Albino Sky glass Rp 400 ribu, Endler Rp 100 ribu, dan Koi balon Rp 300 ribu, semua per pasang,” terang Iwan.
Transaksi penjualan ikan guppy ini dengan sistem online tapi juga ada yang off line pembeli datang ke rumah. Pembeli ikan guppy ini hampir seluruh kota yang ada di Indonesia ini, bahkan ada dari Singapura dan Vietnam.
“Dari hasil budaya ikan guppy itu setiap bulannya mampu mendapatkan tambahan penghasilan sekitar Rp 8 hingga Rp 9 juta,” tandas Iwan.
Selain budidaya, Iwan juga sering ikut kontes ikan Guppy baik itu skala lokal maupun nasional. Beberapa penghargaan berhasil diraih nya seperti ikan terbaik dan peternak Guppy terbaik. KBID-TUR