KAMPUNGBERITA.ID – Masa kepemimpinan Tri Rismaharini, Walikota Surabaya akan berakhir. Sosok pengganti pemimpin kota Pahlawan diharapkan memiliki kemampuan melanjutkan pembangunan dan visioner.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Kacung Marijan menilai, keberlanjutan pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemimpin Surabaya sebelumnya harus dapat diwujudkan oleh pemimpin yang baru.
Peran Bambang DH sebagai gagasan pondasi pembangunan Surabaya, kemudian dilanjutkan oleh Risma dalam membangun Surabaya hingga saat ini, harus diisi oleh sosok pengganti.
’’Pak Whisnu (Whisnu Sakti Buana, Red) punya modal melanjutkan itu,’’ katanya kepada media, Senin (11/11/2019).
Kacung menerangkan, Whisnu dituntut memiliki keberanian memunculkan invoasi-inovasi baru. Sebab, saat ini masih didapati adanya kesenjangan antar wilayah di Surabaya.
Meski dalam periode sebelumnya, Whisnu Sakti belum memiliki kesempatan karena sosok Risma. Namun, saat ini hal tersebut harus dibuktikan.
Terlebih, Whisnu Sakti dihadapan media memberikan ide dan gagasan inovatif dalam Surabaya kedepan. Itu disampaikan dalam press conference, yang digelar di Hotel Bumi Surabaya kemarin.
Nah, gagasan tersebut harus dibuktikan oleh Whisnu jika nantinya menjadi Wali Kota. “Sosok Walikota Surabaya kedepan juga harus menciptakan inovasi yang hingga saat ini belum dilakukan oleh Bu. Risma. Kalau sekedar melanjutkan saja tidak cukup, karena hanya akan menjadi pengikut atau follower,’’ terang akademisi yang juga Wakil Ketua Rektor I Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini.
“Artinya, Kota Surabaya harus jadi Kota Inklusi. Maksudnya adalah semuanya harus bisa betah dan kerasan di Surabaya. Kalau misal mereka mau meninggalkan Surabaya itu berat,” Pungkas Kacung. KBID-DJI