KAMPUNGBERITA.ID-Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya menggelar unjuk rasa di Balai Kota Surabaya, Kamis (31/8/2023).
Pendemo yang mengusung isu ‘Surabaya Darurat Sampah’ menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Wali Kota Eri Cahyadi.
Namun karena tak kunjung ditemui, para mahasiswa berusaha menerobos kawat berduri. Aksi dorong dengan aparat keamanan pun tak bisa dihindari.
Akibat kericuhan itu, sejumlah mahasiswa menderita luka-luka di wajah. Bahkan ada yang sempat diamankan, namun dilepas kembali.
Ketua Umum PC PMII Surabaya, Muhammad Husaini mengatakan, ada lima tuntutan yang dibawa ke Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Tujuannya ingin adanya transparansi terkait sampah dan tanggung jawab pemerintah.
“Kita minta Bapak Eri Cahyadi untuk mengevaluasi dan mencopot Kepala DLH karena tidak tanggung jawab dalam optimalisasi sampah di Surabaya,” kata Husaini, Kamis (31/8/2023).
Selain itu, mahasiswa ini juga meminta Wali Kota juga mengevaluasi Dirut PD Pasar Surya. Khususnya terkait sampah plastik. Lantaran PD Pasar belum sosialisasi terkait amanat Perwali No 16 Tahun 2022 tentang Pembatasan Sampah Plastik.
Mereka juga meminta Eri Cahyadi untuk mengevaluasi izin kontrak kerja sama antara pemkot dengan pihak swasta. Dan juga membuat roadmap pengelolaan sampah dari hulu ke hilir ke DLH.
“Tapi tuntutan kami itu enggak diberi jawaban maksimal, malah fokus mengangkut sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA), dari hilir saja, ” tandas dia.
Tidak itu saja, mahasiswa juga ingin adanya transparansi dari pemkot terkait kontrak kerja sama pemkot dan swasta. KBID-DCT/BE