KAMPUNGBERITA.ID – Hujan deras yang melanda Surabaya sejak Jumat lalu, menyebabkan sejumlah kawasan banjir. Bahkan, banyak jalan dan rumah warga yang terendam hingga ketinggian mencapai 30-50 centimeter.
Sementara untuk mengatasi banjir di kawasan Asemrowo, yang mana Jumat (4/12/2020) lalu sungai Asemrowo meluap ke Jalan Asemrowo Kali,
Pemkot Surabaya menggenjot aktivitas pengerukan lumpur di sungai yang mengalami pendangkalan.
Tapi sayang, pe ngerukan yang dilakukan Senin (7/12/2020) berdampak pada ambrolnya tanggul Kali Asemrowo sekitar 25 meter. Bahkan, bemo lin J jurusan Kalianak-Joyoboyo yang biasa ngetem dekat pohon tercebur ke sungai. Evakuasi bemo yang melibatkan alat berat atau eskavator tersebut berlangsung hingga malam.
Kejadian ini (tanggul ambrol) di Kali Asemrowo adalah kali kedua. Beberapa tahun sebelumnya, sejumlah rumah mengalami retak-retak dan ambles setelah tanggul yang dikeruk ambrol.
Salah seorang tokoh masyarakat Asemrowo, Hadi Suwarno mengatakan, sebenarnya Kali Asemrowo tidak ada masalah. Memang, hujan kemarin intensitasnya cukup tinggi dan lama. Sehingga air meluap ke jalan.
” Lha..sekarang tanggulnya longsor. Ini terjadi karena yang mengeruk ngawur, ” ujar dia, Senin (7/12/2020) malam.
Menurut dia, pengerukan di Kali Asemrowo ini biasanya memakai ponton. Tapi kali ini memakai begho dan dilakukan dari pinggir kali. Akhirnya, terjadilah longsor. ” Kalau begini kan jadi merugikan warga karena jalannya terganggu, ” ungkap dia.
Sementara salah seorang pengendara motor, Effendi mengaku, dirinya terpaksa harus putar balik karena Jalan Asemrowo Kali ditutup sejak pertigaan Polse k Asemrowo.
” Saya sempat kecele karena jalan ditutup akibat ada longsor, ” imbuh dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati belum bisa dikonfirmasi terkait ambrolnya Kali Asemrowo ini. KBID-BE