KAMPUNGBERITA.ID – Pasca debat pilgub Jatim kedua beberapa waktu lalu, pencoblosan untuk memilih pemimpin Jawa Timur sudah di depan mata. Beberapa tokoh masyarakat mulai bersuara agar proses demokrasi berjalan lancar.
Ustad M. Idrus Ramli menghimbau kepada masyarakat Jawa Timur, terutama warga nahdliyin, menghindari konflik karena beda pilihan. Memilih pemimpin adalah hak semua warga Indonesia, sedangkan beda pilihan merupakan prinsip yang harus dihormati oleh siapapun.
“Ngak perlu sampai konflik karena beda pilihan. Mungkin perlu istikhorah siapa yang paling baik dari kedua paslon ini,” ujarnya.
Tokoh NU yang disebut-sebut sebagai pendekar Aswaja ini memandang, kedua pasangan calon (paslon), Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, memiliki latar belakang yang sama, Khofifah dan Saifullah Yusuf merupakan kader NU dan putra daerah.
“Jadi artinya, siapapun yang jadi cocoklah, karena sama-sama putra daerah,” jelasnya.
Alumnus Pondok Pesantren Sidogiri ini menilai, masyarakat Jawa Timur terutama warga nahdliyin sudah dewasa dalam memilih. Pilgub Jatim 2018 memang berpotensi menyuguhkan tarik ulur dukungan di kalangan warga NU. Namun, kondisi itu tidak sampai menimbulkan konflik.KBID-NAK