KampungBerita.id
Politik & Pilkada Teranyar

iPOL: Gus Ipul ‘Dihantui’ Mitos Wagub Gagal Naik Kelas

Petrus Haryanto (tengah), CEO iPOL saat rilis hasil survei pilkada Jatim dengan pendekatan teknologi.

KAMPUNGBERITA.ID – CEO IT Research Politic Consultant (iPOL), Petrus Hariyanto, memrediksi pemilihan kepala daerah Provinsi Jawa Timur tahun depan diprediksi berlangsung ketat. Meski Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) banyak diprediksi di atas angin, namun di sisi lain, Gus Ipul juga dihantui mitos yang menyebut Wagub selalu kalah saat akan naik kelas menjadi Gubernur.

“Ada mitos yang menghantui para Wagub selalu kalah atau gagal naik kelas menjadi Gubernur. Mitos itu nyata di beberapa pilkada,”tutur Petrus Hariyanto, Rabu (1/11).

Petrus membeberkan sejumlah fakta yang membuktikan mitos itu belum terpatahkan. Diantaranya, Rano Karno pada Pilkada Banten, Muallem di Pilkada Nanggroe Aceh Darussalam, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta dan Rustam Effendi di Pilkada Bangka Belitung.

Menurut Petrus, semua figur itu adalah Wagub yang mencalonkan diri pada periode berikutnya sebagai Calon Gubernur. Alih-alih menang, mereka justru kalah oleh rivalnya yang berstatus penantang.

“Ini tantangan Gus Ipul untuk memcahkan mitos tersebut. Kalau menang, Gus Ipul mencatat sejarah. Tapi kalau kalah, akan memperpanjang catatan mitos Wagub gagal naik kelas menjadi Gubernur,” beber Petrus.

Sementara itu, Maman Suherman konsultan politik iPOL mengungkapkan pendekatan teknologi menjadi penting dalam pilkada Jatim tahun 2018. Sebab, pemilih milenial yang jumlahnya mencapai 14,5 juta orang akan menjadi penentu kemenangan.

Mereka yang lahir pada tahun 1981 sampai 1994 ini dikenal melek teknologi dan akrab dengan smartphone atau gadget. Karena itu, pasangan yang mampu mendekati pemilih Generasi Y yang dikenal rasional ini akan dapat meraih simpati. Karena itu, kampanye lewat media sosial dan media online akan efektif untuk menyampaikan pesan kampanye kepada generasi milenial.

“Generasi milenial jumlahnya sangat signifikan, karena itu serangan udara melalui media sosial menjadi penting untuk meraih simpati generasi milenial yang akrab dengan medsos,” imbuh pria yang akrab disapa Kang Maman itu.

Pria berkepala plontos itu menguraikan, saat ini di Jawa Timur ada sekitar 13 juta pengguna facebook. Dari data tersebut, rentang usia paling aktif adalah usia 17-35 tahun. Generasi Y ini aktif memantau informasi melalui akun facebook, termasuk informasi tentang pilkada Jatim dan kandidat Cagub.

“Khofifah adalah calon yang unggul di media sosial karena paling banyak beritanya di media online. Sedangkan Emil Dardak yang masuk generasi milenial sebagai sosok yang diasosiasikan sebagai pendamping yang tepat untuk Khofifah. Keduanya sangat menonjol di pembemberitaan media online dan media sosial,” katanya. KBID-DAY

Related posts

78 Atlet Catur Cilik Adu Kebolehan di Sidoarjo

RedaksiKBID

APBD Surabaya 2022 Rp 10, 3 Triliun-Segera Disahkan, Ketua DPRD Optimistis Ekonomi Surabaya Akan Pulih

RedaksiKBID

Geger Sumur di Depan TPU Watutulis Tiba-tiba Keluarkan Asap

RedaksiKBID