KAMPUNGBERITA.ID-Pemkot Surabaya bersama pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) menggelar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kota Piala Wali Kota Surabaya 2022. Acara yang digelar pada 27-29 Mei 2022 untuk menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729.
Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto mengatakan, lomba ini digelar untuk mewujudkan harapan besar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Bahkan, dia mengaku lomba ini adalah pijakan awal sekaligus sebagai pemanasan untuk terus melakukan pembinaan ke depannya.“Apalagi, terakhir lomba MTQ tingkat Kota Surabaya ini digelar sekitar 2006. Jadi, sudah lama vakum dan kali ini coba kita panaskan kembali dan kita akan serius melakukan pembinaan kepada qori’-qori’ ini,” kata Arief, Rabu (18/5/2022).
Lebih jauh, dia menjelaskan, secara detail MTQ tingkat kota ini. Menurut dia, pendaftaran peserta sudah dimulai pada 15 Mei 2022 dan terakhir pendaftaran pada 20 Mei 2022, tepat pukul 15.00. Pendaftaran lomba ini dilakukan melalui kecamatan masing-masing. “Peserta tidak dipungut biaya pendaftaran sepeserpun alias gratis,” tegas dia.
Menurut Arief, ada beberapa cabang yang dilombakan dalam MTQ tingkat kota ini. Pertama, cabang tilawah Al-Qur’an golongan remaja (putra dan putri), dan materi bacaan dari juz 1 sampai dengan juz 20. Kedua, cabang hifzh Al-Qur’an golongan 1 juz dan tilawah (putra dan putri), dan materi hafalan salah satu dari juz 1 atau juz 30.
Ketiga, cabang tafsir Al-Qur’an golongan bahasa Indonesia (putra dan putri), dan materi hafalan 30 juz, lalu materi tafsir juz 1. Keempat, cabang fahm Al-Qur’an dan materi-materinya keislaman dan pengetahuan umum. Kelima, cabang Syarh Al-Qur’an, yang mana tilawatil Qur’an dengan maqro’ yang disesuaikan dengan materi yang dibahas, terjemahan maqro’ tersebut secara puitis tanpa teks, isi dan kadungan ayat-ayat tersebut diuraikan secara bebas.
Keenam, cabang khat Al-Qur’an golongan kontemporer, yaitu penulisan ayat-ayat Al-Qur’an dengan penonjolan tampak pada gaya khat yang dipadukan dalam bidang lukis. Ketujuh, cabang karya tulis ilmiah Al-Qur’an (KTIQ), yang judul tulisannya mengacu pada tema: Wabah dalam padangan Islam. “Jadi, ada tujuh cabang yang dilombakan dalam MTQ tingkat Kota Surabaya kali ini. Silakan dipilih mau ikut cabang yang mana,”ungkap dia.
Sedangkan ketentuan peserta, setiap kecamatan diminta untuk mengirimkan peserta yang dinilai berkompeten dalam tiap cabang lomba yang dipertandingkan, peserta merupakan penduduk Kota Surabaya atau berdomisili di Surabaya. Selain itu, usia peserta sesuai dengan ketentuan cabang lomba dihitung per tanggal 1 Mei 2022, peserta hanya diperbolehkan mengikuti satu cabang lomba.
“Yang perlu diperhatikan juga adalah juara terbaik 1 pada MTQ tingkat nasional atau internasional tidak diperkenankan mengikuti musabaqah dalam cabang dan golongan yang sama, kecuali mengikuti musabaqah pada cabang dan golongan lainnya,” tegas dia.
Di samping itu, Arief juga menjelaskan persyaratan administrasi yang harus dilengkapi oleh para peserta, yaitu harus ada surat usulan dari kecamatan, identitas KTP/KK Surabaya atau surat keterangan domisili Surabaya dan akta kelahiran, photo copy ijazah sekolah/madrasah, daftar riwayat hidup, pas photo berwarna latar belakang merah ukuran 4×6 cm sebanyak 2 lembar.
“Berkas pendaftaran itu dimasukkan dalam map warna yang sama dan ditulis dengan huruf cetak asal kecamatan, nama peserta, cabang/golongan yang diikuti,” jelas Arief.
Sebelumnya, pada saat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melantik pengurus LPTQ Surabaya di Balai Kota Surabaya pada Senin (25/4/2022), dia menyampaikan bahwa agenda terdekat yang harus digarap oleh pengurus LPTQ adalah MTQ ini. Nantinya, qori’ yang juara atau yang terbaik akan dikumpulkan untuk mendapatkan pembinaan dalam rangka mempersiapkan MTQ 2023.
“Bahkan, nanti yang menang di tingkat kota juga bisa tampil di Istighosah Akbar yang Insyallah akan saya gelar menyambut Hari Jadi Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri waktu itu.
Saat itu, dia juga menyampaikan bahwa dengan pelantikan pengurus LPTQ dan digelarnya MTQ ini, maka dia berharap tilawatil Qur’an di Kota Surabaya bisa semakin menggema. Bahkan, Eri Cahyadi juga ingin menunjukkan bahwa sebenarnya Surabaya adalah Kota Santri. Di kota inilah NU berdiri dan di kota ini pula Resolusi Jihad digemakan, sehingga bisa melawan para penjajah kala itu.
“Kota Surabaya ini adalah Kota Pahlawan dan Kota Santri. Itulah tujuan akhir kita menggerakkan ahlussunnah wal jamaah, karena saya ingin betul membangun Kota Surabaya ini dengan ahlussunnah wal jamaah, dengan toleransi yang sangat tinggi, dan dengan semua golongan agama. Jadi, saya ingin mengembalikan marwahnya Surabaya sebagai Kota Santri, salah satunya dengan menjalankan ahlussunnah wal jamaah,” pungkas dia. KBID-BE