![](http://kampungberita.id/wp-content/uploads/2017/09/OK-REJOSO.jpg)
KAMPUNGBERITA.ID – Konflik yang terjadi di Myanmar yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dari etnis muslim Rohingya terus membuat sejumlah kalangan prihatin. Pasalnya, hingga kini konflik yang memaksa ratusan ribu etnis Rohingya mengungsi ke Bangladesh tersebut belum ada solusi.
Sebagai wujud keprihatinan dan menggagas bantuan yang bakal diberikan, sejumlah tokoh lintas agama
Kabupaten Jombang kemarin berkumpul di rumah Zahrul Azhar As’ad (Gus Hans), salah satu Pengaush Ponpes Darul Ulum Rejoso Jombang.
Gus Hans mengungkapkan, pertemuan tokoh lintas agama ini sebagai upaya melokalisir permasalahan dari konflik kemanusiaan Rohingya. “Pertemuan ini untuk melokalisir permasalahan kemanusiaan, bukan permasalahan agama dan kita meminta langsung kepada umat Budha terkait ajaran yang diterapkan di Budha,” jelasnya.
Hasil dari pertemuan itu, lanjut Gus Hans, sudah ada perencanaan penggalangan bantuan oleh sejumlah tokoh lintas agama. “Kami merencanakan pengumpulan bantuan kemanusiaan. Dalam waktu dekat semoga bisa segera terlaksana,” katanya.
Sementara Pandita Budha Subiyanto Yap dari perwakilan agama Budha menyatakan ajaran agamanya tidak mengajarkan kekejaman seperti di Myanmar.
Ia berpendapat, konflik Rohingya bukan persoalan agama. “Konflik yang terjadi di Rohingya bukan karena agama. Inti dari ajaran budha sendiri tidak pernah mengajarkan kebencian dan kekejaman. Intinya semua pada cinta kasih dan belas kasih,” ujar Subiyanto kepada awak media.
Subiyanto merasa prihatin dengan adanya konflik yang memakan korban ribuan umat muslim tersebut. Ia berharap konflik tersebut bisa segera ada jalan keluar. “Kami cukup prihatin karena ini masalah
kemanusiaan. Semoga masalah ini bisa cepat terselesaikan. Hal-hal yang berupa saran, masukan akan kami sampaikan ke umat budha disana,” ujarnya.
Menurutnya, agama Budha juga mengakui serta menerima terhadap sebuah perbedaan paham atau ideologi pada setiap agama. Perbedaan itu juga menurut ajaran budha ini tidak untuk menyulut pertikaian dan kebencian antar sesama. “Tidak ada ajaran yang menyulut pertikaian dan perpecahan, karena di ajaran budha sendiri tidak mengajarkan demikian, contohnya jangan berbuat jahat,” jelas Subiyanto.
Ia lantas menghimbau agar umat Budha tidak terprovokasi terhadap pihak-pihak tertentu yang mencoba membesarkan konflik tersebut. Terlebih ada dorongan embel-embel agama. “Kita mengimbau mereka juga untuk tidak terproviokasi karena ini bukan konflik agama,” ungkap dia.KBID-NAK